Jakarta, NU Online
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengumumkan bahwa banjir yang melanda sejumlah kawasan Sulawesi Selatan telah berangsur surut. BNPB juga terus memperbaharui jumlah korban banjir yang terjadi.
"Sebagian banjir mulai surut. Dampak banjir, longsor dan puting beliung di Sulsel per 24/1/2019: 30 orang meninggal dunia, 25 orang hilang, 47 luka-luka, 3.321 orang mengungsi, 76 unit rumah rusak, 2.694 rumah terendam, 11.433 hektare sawah terendam, 9 jembatan rusak," kata Sutopo melalui akun twitternya @Sutopo_PN, Kamis (24/1).
Sementara itu, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan korban meninggal yang berhasil ditemukan hari ketiga pascabencana sebanyak 15 orang. Delapan orang di temukan pagi hari kemudian beberapa jam selanjutnya kembali ditemukan enam orang korban.
Adnan menyatakan 15 korban meninggal dunia ini berasal dari Desa Mangempang, Kecamatan Bungaya yakni, Hamzah Bin Nuru, Erlangga, Mutung Daeng Kasma serta Muh Iksan. "Sebanyak 15 korban meninggal dunia ini berasal dari empat desa berbeda, masih dalam satu kecamatan yang sama. Semuanya meninggal karena longsor," katanya seperti dikutip di Antara.
Bupati Adnan mengungkapkan korban meninggal dunia pada hari pertama bencana banjir atau pada Selasa (22/1), ditemukan enam korban jiwa. Kemudian hari kedua pascabencana ditemukan kembali enam orang korban dari musibah longsor.
Adnan menambahkan, dalam musibah itu, selain korban banjir dan longsor, empat sarana infrastruktur jembatan penghubung juga dinyatakan terputus. Satu diantaranya adalah Jembatan Bongaya.
Banjir dan longsor yang melanda sejumlah titik di Kabupaten Gowa pada Selasa (22/1) akibat curah hujan yang tinggi selama dua hari berturut-turut yang mengakibatkan meluapnya sungai Jeneberang, sungai terpanjang di Sulawesi Selatan. (Ahmad Rozali)