Jakarta, NU Online

Menjadi negara maju adalah cita-cita seluruh bangsa, dengan menikmati standar hidup yang relatif tinggi, teknologi yang canggih serta ekonomi yang merata. Presiden RI Joko Widodo, menuturkan bahwa Indonesia telah memiliki empat kekuatan dalam membangun dan menggapai Indonesia maju.

“Pertama, kemampuan mengelola pandemi. Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19, dan termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia. Inflasi berhasil dikendalikan di kisaran 4,9% jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang sekitar 7% atau negara maju yang sekitar 9%,” tulisnya dalam akun twitter @jokowi, Rabu lalu.

Ia melanjutkan, yang kedua yakni sumber daya alam yang dimiliki Indonesia sangat melimpah dan mampu menjadi kekuatan besar Indonesia jika dikelola secara bijak dan berkelanjutan.

“Ketiga, bonus demografi yakni anak-anak muda usia produktif yang menjadi motor penggerak perekonomian meningkat,” ungkapnya.

Kemudian keempat adalah kepercayaan Internasional yang meningkat. Seperti Indonesia yang diterima untuk Rusia dan Ukraina sebagai jembatan perdamaian. Dipercaya juga oleh PBB sebagai champions dari global crisis response group.

“Tahun 2022 ini Indonesia menjadi presidensi G20, dan di tahun depan akan menjadi ketua ASEAN,” paparnya.

Untuk mencapai Indonesia yang mau, presiden Jokowi mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersatu padu mendukung agenda besar bagi pencapaian itu.

“Agenda besar bangsa tidak boleh berhenti, Langkah-langkah besar juga harus dilakukan. Mari bersatu padu mendukung agenda besar pencapaian Indonesia maju dengan komitmen dan kerja keras, serta inovasi dan kreativitas Indonesia pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat,” tandasnya.

Komponen-komponen yang disebutkan presiden Jokowi sebagai kekuatan Indonesia menjadi negara maju sesuai dengan syarat atau ciri-ciri negara maju itu sendiri. Menurut jurnal Prosiding Webinar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan menyebutkan ciri-ciri negara maju.

“Di antaranya yaitu: sumber daya alam yang dimanfaatkan secara optimal, dapat mengatasi masalah kependudukan, tingkat dan kualitas hidup masyarakat tinggi, ekspor yang dilakukan ialah ekspor hasil industri dan jasa, tercukupinya penyediaan fasilitas umum, kesadaran hukum, kesetaraan gender, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, tingkat pendidikan relatif tinggi, tingkat pendapatan juga tinggi, serta tingkat kesehatan yang sudah baik,” jelasnya.

Kontributor: Afina Izzati
Editor: Fathoni Ahmad