Jombang, NU Online
Mahasiswa Universitas KH Abdul Wahab Hasbullah (Unwaha) Tambak Beras Jombang menilai semangat perjuangan KH Wahab Chasbullah untuk bangsa harus diteladani dan diteruskan generasi muda termasuk mahasiswa.
<>
Minanurrohman Presiden Mahasiswa Unwaha berharap peresmian kepahlawanan Mbah Wahab juga akan memberikan pencerahan bagi anak muda bangsa agar tidak meragukan lagi perjuangan salah satu tokoh Nahdlatul Ulama ini. “Semoga pemuda, khususnya mahasiswa di lembaga pendidikan peninggalan beliau mampu menjadi pelopor dalam meneladani jihad nasionalismenya,” Kata Minan kepada NU Online.
Menurutnya, gerakan Mbah Wahab sebagai salah satu anak muda bangsa di zamannya setara dengan pengabdian KH Hasyim Asy’ari terhadap bangsa Indonesia. Kedua tokoh ini saling melengkapi dalam pergerakan melawan penjajah, apalagi saat pendirian NU. “Beliau konseptor fatwa atau kebijakan dari Mbah Hasyim, termasuk munculnya Resolusi Jihad,” tambahnya.
Minan yang juga santri senior Pondok Bahrul Ulum peninggalan Mbah Wahab Tambak Beras Jombang, juga mempertanyakan perbedaan waktu pemberian gelar kepada keduanya. “Sampai sekarang kami belum mengetahui detailnya kenapa bisa tidak sama waktu penganugerahan gelar itu,” keluhnya saat ditemui kemarin, (07/11).
Hal senada juga juga disampaikan ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jombang Mahmudi. Ia mengatakan bahwa aktivis pelopor gerakan nasional salah satunya adalah Mbah Wahab. “Memang seharusnya kaum muda, terutama aktivis gerakan mahasiswa banyak belajar pada pejuang seperti beliau,” papar Mody.
Ia juga mengungkapkan bahwa dengan dianugerahkannya gelar pahlawan kepada Mbah Wahab, berarti sudah ada tiga pahlawan nasional di Jombang. Ketiganya adalah Hadratus Syaih KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim dan terakhir KH A Wahab Hasbullah. “Sudah pantas apabila tanah kelahiran tiga pahlawan nasional dari NU ini menjadi barometer nasional dalam melahirkan tokoh bangsa,” jelasnya. (Romza/Abdullah Alawi)