Jakarta, NU Online
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengumumkan bahwa awal bulan Sya'ban 1446 H dimulai pada Jumat, 31 Januari 2025 M.
Pengumuman itu disampaikan surat Nomor 22/PB.08/A.II.01.13/13/01/2025 yang ditandatangani Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa dan Sekretaris LF PBNU H Asmui Mansur pada Rabu (29/1/2025).
Keputusan tersebut didasari hilal yang tidak dapat teramati. Hal ini mengingat ketinggiannya masih di bawah ufuk di seluruh Indonesia pada Rabu Legi, 29 Rajab 1446 H atau bertepatan dengan 29 Januari 2025 M.
"Sebagai tindak lanjutnya maka awal bulan Sya'ban 1446 H bertepatan dengan Jumat Pon 31 Januari 2025 M (mulai malam Jumat) atas dasar istikmal." tulis pengumuman tersebut.
Baca Juga
Hukum Merayakan Malam Nisfu Sya’ban
Dari pengumuman tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa malam Nisfu Sya'ban akan terjadi pada Kamis (13/2/2025) malam.
Diketahui, bahwa malam Nisfu Sya'ban merupakan salah satu malam yang istimewa. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan ad-Dailami, 'Asakir, dan al-Baihaqy, bahwa doa pada malam Nisfu Sya'ban tidak akan tertolak, selain empat malam lainnya, yaitu malam pertama bulan Rajab, malam Jumat, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha.
Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk menghidup-hidupkan malam Nisfu Sya'ban dengan memperbanyak ibadah, seperti berdoa dan berdzikir kepada Allah.
Sebagai informasi, data falakiyah mengenai hilal 29 Rajab 1446 H, Rabu Legi, 29 Januari 2025 menunjukkan bahwa hilal masih berada di bawah ufuk. Artinya, hilal juga belum memenuhi kriteria imkan rukyah (visibilitas hilal) dengan minimal ketinggian 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Parameter hilal terbesar pada 29 Rajab 1446 H atau bertepatan dengan Rabu Legi, 29 Januari 2025 M terdapat di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Ketinggian hilal di sana mencapai 5 derajat 35 menit, elongasi hilal hakiki 8 derajat 05 menit, dan lama hilal di atas ufuk 26 menit 13 detik.
Sementara itu, parameter hilal terkecil terdapat di Kota Jayapura, Provinsi Papua, dengan ketinggian -2 derajat 17 menit. Sementara tinggi hilal terbesar di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Provinsi Jawa Barat dengan ketinggian -0 derajat 43 menit.
Adapun ketinggian hilal di titik markaz Jakarta sebesar -0 derajat 46 menit 40 detik dengan lokasi matahari terbenam di 18 derajat 13 menit 12 detik selatan titik barat. Sementara ijtimak (konjungsi) terjadi pada Rabu Legi 29 Januari 2025 M pukul 19:37:49 WIB. Titik markaz Jakarta ini berlokasi di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat (koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT).
Penghitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama.