Menteri Agama Nasaruddin Umar. (Foto: Humas Kemenag)
Jakarta, NU Online
Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta kepada jajaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama untuk memperbarui buku manasik haji dengan melakukan perubahan konten.
Pernyataan ini disampaikan Nasaruddin Umar saat memberi arahan dalam Breakfast Meeting di Ruang Operation Room Lantai 2 Gedung Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat No 3-4 Jakarta Pusat, Selasa lalu.
"Sudah saatnya kita memperbarui buku manasik haji yang selama ini tidak pernah melakukan perubahan konten. Buku manasik haji harus ada pendalaman. Konten buku manasik yang kita suguhkan kepada jemaah banyak bersifat teknikal. Jadi kita ingin ada tiga hal yang akan diperoleh jemaah dari buku manasik ini yakni jemaah tersenyum di awal, di tengah dan jemaah tersenyum di akhir," kata Menag, Selasa (21/1/2025).
Ditambahkan Menag, aspek yang perlu ada dalam buku manasik haji adalah aspek filosofi perhajian itu sendiri. Begitu juga dengan makna spiritual haji atau tasawuf.
"Mari kita buat sendiri tasawuf haji versi Ahlulsunnah dan Imam Al-Ghazali. Insyaallah buku manasik haji ini bisa menjadikan jamaah mabrur dan merawat kemabruran haji," harap Menag.
"Buku manasik haji juga bisa membangkitkan spirit nasionalisme dalam perhajian," tandasnya.
Dalam Breakfast Meeting tersebut, Menag mengapresiasi progres persiapan dan kebijakan dalam penyelenggaraan haji 1446/2025 yang dipaparkan oleh Dirjen PHU Hilman Latief. Menag juga meminta kepada jajaran Kanwil Kemenag se-Indonesia untuk mencicil pekerjaan dalam persiapan penyelenggaraan ibadah haji 2025.
"Para Kakanwil sudah bisa mencicil pekerjaan tentang persiapan haji dari sekarang. Saya mohon kurangi kesalahan, misalnya dari 100 item pekerjaan hanya 5 margin error-nya. Jangan sampai kita dianggap tidak profesional apalagi dilakukan pada last minute," tegas Menag.
