Bogor, NU Online
Pelatihan Kader Muda (Lakmud) PC IPNU dan IPPNU Kabupaten Cirebon yang digelar di Pondok Pesantren Nadwatul Ummah, Buntet Pesantren, Cirebon, Jumat-Ahad (26-28/1) menurut Ketua Umum PP IPNU Asep Irfan Mujahid adalah yang terbaik.
“Lakmud Cirebon luar biasa karena dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional. Lakmud Cirebon di Buntet Pesantren adalah yang terbaik, dan diharapkan menciptakan kader yang mampu menghadapi tantangan global dan teknologi informasi,” katanya.
Lakmud ini diisi oleh tokoh-tokoh nasional, seperti Pengasuh Pondok Pesantren Nadwatul Ummah KH Muhammad Abbas Billy Yachsyi Fuad Hasyim, Ketua Rijalul Ansor KH Faris Elt-Haq, Komandan Densus 99 H Nuruzzaman, dan Sekjen PBNU H Helmy Faishal Zaini.
Dalam sambutannya, Helmy menyampaikan potensi Indonesia menjadi kiblat Islam dunia. Oleh karenanya, ia menitipkan agar nilai toleransi dan saling menghargai harus diciptakan dalam Lakmud.
“Nilai toleransi, sikap menghargai harus diciptakan melalui Latihan Kader Muda (Lakmud). Indonesia sangat memiliki potensi untuk menjadi apa yang disebut sebagai sentrum atau kiblat keislaman dunia. Islam yang santun, ramah, dan penuh kesejukan,” ujar pria yang pernah nyantri di Buntet Pesantren tersebut.
Sementara itu, Ketua Umum PP IPPNU menekankan proses kaderisasi yang harus dilakukan dengan baik.
“Kita harus bisa membaca permasalahan dalam hal kaderisasi, mulai dari rekrutmen, penjaraingan, dan penjagaan kader. Diperlukannya penguatan strategi kaderisasasi agar IPNU IPPNU mampu menjaga dan meningkatkan eksistensinya di tengah pelajar baik basis pesantren maupun sekolah umum,” ujar alumni Buntet Pesantren itu.
Dalam sambutannya, Ketua PC IPNU Kabupaten Cirebon Mohammad Mu’min menyatakan harapannya agar kader dapat aktif di kecamatannya masing-masing.
“Saya berharap kader-kader menjadi lebih giat dan aktif dalam kaderisasi di daerahnya menjadi muharrik NU serta terus bersinergi dengan MWCNU dan banom di daerahnya,” katanya.
Senada dengan Mu’min, Ketua PC IPPNU Kabupaten Cirebon Nurjannah juga menyatakan harapannya agar kader yang telah mengikuti Lakmud mampu menjadi penggerak organisasi.
“Peserta Lakmud harus menjadi kader, di mana orang yang mampu menggerakkan roda organisasi di daerahnya masing-masing. Rekan-rekanita harus mampu menjadi kader yang terbaik dari yang baik di daerahnya,” tandasnya. (Syakir Niamillah/Fathoni)
