KH Masyhuri Malik: Masa Depan Aswaja Ada di Tangan Kader Muda
Rabu, 11 Maret 2015 | 06:01 WIB
Kediri, NU Online
Ketua Pelaksana Program Kaderisasi PBNU KH Masyhuri Malik berkesempatan menyampaikan ceramah di Sekolah Tinggi Agama Islam Badrus Sholeh (STAIBA) Purwoasri Kediri di sela kegiatan Pendidikan Kader Penggerak NU di Jombang, Ahad (8/3).<>
Di hadapan puluhan mahasiswa, ia mengingatkan bahwa era reformasi di Indonesia ditandai dengan eforia kebebasan, tidak hanya bebas menyampaikan aspirasi tetapi juga bebas mengimpor berbagai ideologi dan paham keagamaan yang berkembang di luar negeri.
“Berbagai organisasi garis keras yang dilarang di beberapa negara, termasuk Timur Tengah di sini dibiarkan bebas-sebebas-bebasnya,” kata Masyhuri Malik yang didampingi instruktur kaderisasi PBNU Abdul Mun’im DZ dan Ketua STAIBA Hj. Lilik Nur Kholidah.
Dikatakannya, di era reformasi ini ada sekolompok orang mewacanakan apa yang disebut Negara Islam Indonesia atau NII. Di bagian lain bahkan ada yang mendeklarasikan sebuah negara khilafah islamiyah yang jelas-jelas bertentangan dengan konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang telah digariskan dan disepakati oleh pendiri bangsa, yang tidak lain adalah para ulama Ahlusssunnah wal Jama’ah (Aswaja).
Mantan Ketua PCNU Bekasi ini mengingatkan, beberapa kelompok baru ini juga seringkali menamakan diri kelompok Aswaja dan sering melakukan pendekatan kepada warga NU. Maka anak-anak muda dan mahasiswa NU diharapkan lebih aktif dalam melakukan kegiatan pendampingan masyarakat, agar tidak terpengaruh kelompok-kelompok baru itu.
“Tantangan ada di depan mata kita. Masa depan Aswaja dan masa depan NU ada di tangan para kader muda ini bukan di tangan orang-orang tua seperti saya,” kata KH Masyhuri Malik di hadapan para mahasiswa. (Red: Anam)