Kiai Asep Ingatkan Berbagai Tanggung Jawab untuk Menyempurnakan Guru NU
Ahad, 10 April 2022 | 17:00 WIB
Sarasehan Membangun Manusia Indonesia dalam rangka Harlah Ke-70 Pergunu di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/4/2022). (Foto: istimewa)
Surabaya, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) Prof KH Asep Saefuddin Chalim menjelaskan bahwa tanggung jawab memajukan Indonesia adalah seorang guru. Untuk itu guru harus disempurnakan dengan baik.
"Penting bagi para anggota Pergunu untuk mengetahui sejarah di tahun 1945 ketika Indonesia merdeka, menitipkan pesan kepada generasi selanjutnya untuk mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan makmur," ungkap Kiai Asep
saat mengisi Sarasehan Membangun Manusia Indonesia dalam rangka Harlah Ke-70 Pergunu di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/4/2022).
Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto, Jawa Timur menjelaskan bahwa ada berbagai tanggung jawab guru dalam mendidik anak-anak atau membangun manusia. Tanggung jawab itu antara lain tanggung jawab keimanan, tanggung jawab terhadap relasi keimanan dengan ketakwaan, tanggung jawab penanaman al-akhlaqul karimah.
"Yang artinya piawai dalam berkomunikasi dan piawai dalam bergaul," imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan tanggung jawab guru adalah juga tanggung jawab akademis dengan menuntaskan semua tujuan kurikulum kepada semua siswanya. Hal itu sama degan tanggung jawab untuk menamankan kecerdasan karena semua itu saling berkaitan satu sama lain.
Menurutnya, guru juga perlu untuk terus mengikuti perkembangan zaman agar dapat mengarahkan peserta didik dengan baik.
"Tanggung jawab keterampilan, untuk melengkapi kemampuan akademis. Tanggung jawab kesehatan yang biasanya dilaksanakan oleh guru olahraga. Tanggung jawab seni serta tanggung jawab pembentukan kreativitas," tegas Kiai Asep.
Kiai Asep menjelaskan bahwa setiap institusi pendidikan telah menyediakan guru yang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Untuk itu, menurut Kiai Asep, dari beragam kompetensi guru itu sudah semestinya dapat melahirkan lulusan-lulusan dengan kemampuan yang beragam pula.
"Bahwa kita hidup ini harus berhasil, bagaimana caranya? Melalui doa. Doa akan membimbing kita melalui kiprah-kiprah," imbuh Kiai Asep.
Ia pun berpesan untuk senantiasa menjaga keimanan dengan melakukan shalat malam, satu jam sebelum subuh. Ia mengingatkan Allah swt pada tenggang waktu di antara fajar hingga terbitnya matahari, mengeluarkan ozon yang membuat manusia lebih semangat.
Sementara itu Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya mengatakan sangat mengapresiasi semangat Pergunu. Implementasi yang dilakukan oleh Ketua Umum PP Pergunu antara lain memberikan penguatan kepada guru-guru dan juga murid yang terdampak Covid-19 agar dapat melaksanakan belajar mengajar dengan baik.
"Musim Covid Kiai Asep berkunjung ke berbagai daerah untuk melakukan penguatan baik kepada para guru maupun murid," tutur Ketua PBNU itu.
Khofifah berharap pendidikan yang berkualitas dan bahkan bisa gratis dapat dilakukan di berbagai daerah. Dalam presentasinya ia menjelaskan bahwa Jawa Timur merupakan provinsi terbanyak yang siswanya diterima SNMPTN dan masuk perguruan tinggi.
Hal ini menunjukan bahwa Jawa Timur memiliki perhatian besar terhadap kualitas pendidikan. Di beberapa kompetisi misalnya kompetisi Sain Nasional bahkan sudah dua tahun berturut-turut diraih oleh Jawa Timur setelah 18 tahun diraih oleh DKI Jakarta.
"Semangat membangun Indonesia melalui pendidikan di Jawa Timur tentu salah satunya dicerminkan oleh Kiai Asep," tuturnya.
Kontributor : Erik Alga Lesmana
Editor: Kendi Setiawan