Nasional

Kiai Wahab Suka Memasak untuk Anak-anaknya

Selasa, 11 November 2014 | 09:23 WIB

Jakarta, NU Online
Di balik kebesaran namanya, KH Abdul Wahab Chasbullah adalah seorang ayah yang mesra dan penuh perhatian. Dalam acara doa dan tasyakkur atas penganugerahan pahlawan nasional yang diselenggarakan PBNU, Senin (10/11) malam, salah seorang putrinya Hj Mahfudhoh Ali Ubaid menceritakan sosok sang ayah di tengah keluarga.<>

Kiai Wahab sering pergi berhari-hari ke luar kota menjalankan tugas kenegaraan atau aktivitas ke-NU-an. Sesampai di Jombang, kesempatan itu tidak disia-siakan untuk keluarga.

“Beliau memasak sendiri lalu anak-anaknya dipaggil satu-satu. Tidak boleh ibu yang membagi makanan. Beliau bagi-bagi sendiri ke anak-anaknya,” ujar Mahfudhoh di aula lantai 8 PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat.

Hal terpenting yang ditanamkan oleh Kiai Wahab adalah kedisiplinan, terutama dalam hal pendidikan agama. Ia mengajar sendiri beberapa kitab kuning standar untuk anak-anaknya.

“Ketika beliau di rumah kita harus sudah dalam kondisi siap. Kita harus bisa membaca Safinah dan Fathul Qorib tanpa jenggot (harakat dan makna). Saat mengajar anak-anaknya itu jalin (rotan) sudah dipegang, kalau salah sedikit langsung cterrr,” katanya.

Kiai Wahab Chasbullah mempunyai 11 orang putra. Maufudhoh mengenalkan satu-persatu keluarga Kiai Wahab, anak, cucu dan cicit yang hadir di kantor PBNU malam itu, termasuk Gus Hasib Wahab (Ketua Wayasan Pesantren Tambak Beras), Chizbiya Rochim (Ketua PW Muslimat DKI), Munjidah (Wakil Bupati Jombang) dan Romahurmuzi (Ketua Umum PPP).

“Kalau ada acara NU, beliau selau mengajak salah seorang anaknya, meskipun masih kecil dan kalau diajak cuma bisa lari-lari kesana kemari. Maka kita semua anak-anak dan keluarga suka berorganisasi, dan sebagian aktif di politik,” katanya sembari bercerita, dari sebelas putra-putri Kiai Wahab, ada 7 orang yang pernah menjadi anggota DPR.

Acara doa dan tasyakkur itu dihadiri sejumlah kader NU yang aktif dalam beberapa partai politik, seperti PKB, PPP, Partai Golkar dan Partai Demokrat. Hadir juga trio menteri PKB dalam kabinet kerja Jokowi, yakni Hanif Dhakiri, Marwan Jafar dan Imam Nachrawi, dan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar.

Sebelum pembacaan tahlil dan setelah lagu Indonesa Raya, Ketua Lembaga Takmir Masjid PBNU KH Abdul Mannan memimpin menyanyikan mars Syubbanul Wathon, lagu cinta tanah air yang dikarang oleh Kiai Wahab pada tahun 1916 dan saat ini menjadi lagu wajib dalam setiap kegiatan kaderisasi NU.

Hadir sejumlah sesepuh dan aktivis senior NU antara lain Chalid Mawardi, Badlawi Adnan, Slamet Effendi Yusuf dan Kiai Sifuddin Amsir yang memimpin doa, dan hampir semua pengurus harian tanfidziyah PBNU. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengisahkan banyak hal mengenai kiprah Kiai Wahab dalam mendirikan dan mengonsolidasikan NU ke berbagai daerah di Indonesia. Sebelumnya Wakil Ketua Umum PBNU H As’ad Said Ali menyampaikan kata sambutan sebagai Ketua Tim Pengusulan KH Wahab Chasbullah sebagai Pahlawan Nasional. (A. Khoirul Anam)


Foto: Sejumlah pengurus PBNU bersama keluarga KH Abdul Wahab Chasbullah yang hadir di malam doa dan tasyakkur


Terkait