Pontianak, NU Online
Tim Kirab Satu Negeri (KSN) bertajuk Bela Agama Bela Negeri di Kalimantan Barat (Kalbar) akan digelar dengan nuansa kedaerahan. Dan pada pelaksanaannya yakni Sabtu hingga Ahad (6-14/10), berbagai isu dan potensi yang ada di kawasan tersebut akan diangkat.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kalbar, Muhammad Nurdin. “Kami akan mengangkat isu-isu kedaerahan,” katanya, Ahad (30/9).
Di antara yang akan dimunculkan soal daerah perbatasan. “Di mana kita ingin nantinya perbatasan yang ada di Kalbar menjadi bagian penting perhatian dari pemerintah pusat," ungkap Muhammad Nurdin.
Dalam pelaksanaan KSN, pengurus Ansor dan Banser se-Kalbar akan berkeliling ke sejumlah kabupaten dan kota yang ada. Fokusnya adalah beberapa daerah perbatasan, seperti yang ada di Sanggau dan Bengkayang.
"Daerah perbatasan yang ada di Kalbar ini memang dari segi infrastruktur terbilang sudah maju. Nah kita ingin memperkuat isu potensi yang ada di sana, seperti sektor ekonomi, sumber daya alam, dan lain sebagainya," katanya.
Rencananya, di sela jadwal pelaksanaan KSN, rangkaian kegiatan kirab yakni pengibaran bendera merah putih di Sungai Kapuas, Tayan, Kabupaten Sanggau dengan menggunakan belasan sampan.
Nurdin mengungkapkan, pihaknya ingin mempromosikan kearifan lokal dan potensi yang ada di Kalbar, salah satunya Sungai Kapuas. “Karena sebagaimana diketahui, Kalbar merupakan provinsi yang dikenal dengan aneka sungai,” ungkapnya.
"Kita menambah kegiatan di Sanggau, yakni di Tayan, kirab menyusuri Sungai Kapuas dengan menggunakan 17 sampan dan membawa bendera merah putih. Nanti bersama Raja Tayan," urainya.
Di samping itu, rangkaian kegiatan KSN di Kalbar, akan diadakan kegiatan sosial dan keagamaan. Antara lain membersihkan parit, menanam pohon, menebar benih ikan, membersihkan masjid, ziarah ke makam ulama, zikir, salawatan, dan lain sebagainya.
Di tingkat nasional, KSN dimulai dari lima titik daerah terluar di Indonesia, yakni Sabang, Nunukan, Pulau Miangas, Pulau Rote, dan Merauke, pada 16 September sampai 26 Oktober 2018. Sebanyak 1.945 peserta kirab akan dilepas dari lima titik tersebut.
KSN direncanakan berakhir di Yogyakarta pada 26 Oktober. Pada acara puncak ini juga akan dihadiri Presiden RI Joko Widodo.
Selain itu, di Yogyakarta, sebelumnya akan disenggarakan juga Global Unity Forum (GUF) II yang akan menghadirkan berbagai tokoh agama dan perdamaian dari dalam dan luar negeri. (Imam Kusnin Ahmad/Ibnu Nawawi)