Lantik PWNU NTT, Kiai Said: Kader NU Harus Kuasai Teknologi
Ahad, 14 November 2021 | 13:00 WIB
Jakarta, NU Online
Pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Timur (PWNU NTT) berlangsung khidmat di aula Asrama Haji Kupang, NTT, Ahad (14/11/2021) sore.
Terpilih sebagai mandataris Konferwil PWNU NTT yang berlangsung awal September 2021 lalu, Rais Syuriyah KH Ali Rasyidi Hasbullah dan Ketua Tanfidziyah KH Pua Monto Umbu Nay.
Sebelum prosesi pelantikan, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj sempat mendapat penghormatan adat dengan dipakaikan peci dan selendang adat khas Manggarai oleh Ketua PWNU NTT.
Baca juga: Kiai Said Aqil Letakkan Batu Pertama Gedung PWNU NTT di Kupang
Dalam sambutannya, Kiai Said meminta agar kader NU NTT tampil dan terus hadir memberikan manfaat dalam berbagai bidang pengabdian masyarakat.
Kader NU, kata Kiai Said, jangan hanya menguasai pengetahuan agama saja. Akan tetapi, juga teknologi dan ilmu terapan lainnya.
“Kader NU harus kaya. Kader NU harus cerdas. Harus memiliki himmah dan 'azimah yang kuat,” tegas doktor jebolan Universitas Ummul Qura Makkah Arab Saudi ini.
Pada kesempatan yang sama, Pengasuh Pesantren Al Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan ini juga mengapresiasi pertumbuhan sosial-ekonomi NTT yang terus membaik.
“Saya lihat, di sini beberapa proyek infrastruktur nasional terus dibangun. Semoga makin mempercepat pemerataan ekonomi bagi masyarakat NTT khususnya,” jelas kiai asal Cirebon Jawa Barat itu.
Ketua PWNU NTT, KH Pua Monto Umbu Nay, dalam sambutannya meminta kader NU dan warga Nahdliyin agar senantiasa menjaga nama baik NTT sebagai provinsi dengan contoh toleransi terbaik.
“Kita harus bangga hidup di bumi Flobamorata. Bumi yang terindah toleransinya yang ditakdirkan hidup di pulau-pulau nan indah pula,” jelas alumnus Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon ini.
Nampak hadir dalam upacara pelantikan PWNU NTT, Wakil Gubernur NTT Joseph Nai Soi, Sesepuh NU NTT KH Abdullah Makarim, Rektor Universitas Cendana, Rektor Universitas Muhammadiyah, dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) NTT.
Kontributor: Syifa Arrahmah
Editor: Musthofa Asrori