Penyerahan bantuan dari NU Care-LAZISNU Yogyakarta untuk KUN Pupuk Kandang MWCNU Bantul Kota. (Foto: Dwi Kuswanto)
Yogyakarta, NU Online
NU Care-LAZISNU Daerah Istimewa Yogyakarta melalui program ekonomi, melaksanakan pentasyarufan dana kepada 'KUN Pupuk Kandang, sebuah rumah pengolahan pupuk organik yang merupakan Unit Usaha Binaan UPZISNU Bantul Kota.
Samidi, Ketua UPZISNU Bantul menyambut baik dan sangat berterima kasih kepada NU Care-LAZISNU Daerah Istimewa Yogyakarta atas bantuan dana diberikan. "Ini sangat membantu unit usaha yang masih berkembang seperti kami, untuk kebutuhan produksi dan operasional lainnya," ujar Samidi, Senin (16/11).
Rumah produksi pengolahan pupuk ini berdiri pada pertengahan tahun 2020, dilatarbelakangi oleh banyaknya limbah kotoran kambing yang kurang dimanfaatkan dengan baik.
"Berawal dari banyaknya kotoran kambing yang tidak dimanfaatkan, kami bersama rekan-rekan berinisiasi untuk mengolahnya menjadi pupuk fermentasi yang bernilai ekonomis," tambah Samidi.
Selama ini tenaga untuk seluruh proses pengolahan masih dari swadaya masyarakat. Dalam satu bulan mampu memproduksi sebanyak tiga kali. Setiap produksi menghasilkan 720 kilogram pupuk yang dikemas menjadi 80 karung dengan masing-masing berat 9 kilogram per karung.
"Ini merupakan awal yang baik dan sangat berpotensi. Ke depan semoga produksi pupuk semakin meningkat dan dapat menambah kesejahteraan masyarakat yang turut serta mengelola" ujar Samidi.
Zulfa Khoirani selaku Manajer Pendistribusian dan Pendayagunaan NU Care-LAZISNU Daerah Istimewa Yogyakarta menyampaikan bahwa dengan bantuan ini dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
"Semoga bantuan yang diberikan dapat memajukan unit usaha yang dikelola sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Zulfa Khoirani.
Ia mengatakan pihaknya terus berupaya agar manfaat dari program-program NU Care-LAZISNU ini dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung. "Terima kasih kepada para donatur yang sudah mempercakan pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekahnya melalui NU Care-LAZISNU," pungkasnya.
Kontributor: Dwi Kuswanto
Editor: Kendi Setiawan