Rembang, NU Online
NU Care-LAZISNU Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah melakukan penggalangan dana untuk membantu masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dilanda musibah gempa bumi berkekuatan 7 SR dimulai pada hari senin (6/8) lalu.
Penggalangan bantuan tersebut berbentuk pakaian layak pakai, air mineral, sembako, obat-obatan, perlengkapan tidur serta sejumlah uang dari berbagai elemen masyarakat Lasem. Kegiatan ini juga melibatkan seluruh Banom NU dalam penggalangan dana di berbagai wilayah strategis kecamatan Lasem. semua dana yang sudah terkumpul akan disalurkan melalui NU Care-LAZISNU Jateng.
Koordinator penggalangan, KH Ahmad Atabik menuturkan penggalangan bantuan tersebut sudah mulai dilakukan sejak Senin (6/8) hingga Jumat (17/8) dengan berbagai lokasi strategis wilayah Lasem. Selain itu juga dilakukan sosialisasi di desa-desa melalui pengurus ranting NU setempat.
"Penggalangan di bawah koordinasi NU Care-LAZISNU Lasem. Kita juga berkoordinasi dengan beberapa instansi pemerintahan di wilayah Kabupaten Rembang dalam hal ini sebagai mitra kami untuk memberikan ruang akses pengiriman barang bantuan tersebut," kata Kiai Ahmad Atabik, Ahad (19/8).
Menurutnya, sebagai organisasi yang berorientasi kepada sosial kemasyarakatan, sudah sepatutnya NU mengajak dan terlibat untuk meringankan penderitaan warga yang terdampak musibah bencana alam.
Dia mengatakan, keseluruhan dana bantuan yang sudah terkumpul hingga saat ini adalah tiga truk yang berisi pakaian layak pakai, sembako, obat-obatan serta uang sebesar Rp125 juta. Prosesi pemberangkatan pengiriman bantuan dilaksanakan pada Ahad (19/8) dengan dihadiri seluruh perwakilan Banom NU Lasem dan jajaran LAZISNU Lasem beserta sejumlah santri setempat.
“Terima kasih kami haturkan, kepada semua warga Nahdliyin di Cabang Lasem dan sekitarnya yang turut berinfak dan berpartisipasi dan menyukseskan amal sosial ini. Amal yang bisa meringankan beban musibah yang melanda saudara kita di Lombok. Semoga amal baik ini diterima di sisi Allah," pungkasnya. (M Misbahul Munir/Kendi Setiawan)
