Jakarta, NU Online

Di akhir masa jabatan yang tinggal menunggu 8 bulan lagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat dua menteri baru dalam Kabinet Indonesia Maju. Pertama, Hadi Tjahjanto yang ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam). Kedua, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) atau Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Upacara pelantikan dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi dengan diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya. Pelantikan tersebut berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Rabu (21/2/2024) pukul 11.00 WIB.

Proses pelantikan dimulai dengan pembacaan Keputusan Presiden, diikuti oleh pengambilan sumpah dan janji jabatan oleh Presiden Jokowi, Hadi Tjahjanto, dan AHY. Hadi menggantikan Mahfud MD sebagai Menko Polhukam yang mengundurkan diri untuk menjadi cawapres dalam Pemilu 2024, sementara AHY mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Hadi di Kementerian ATR.

"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab," kata Jokowi mengawali sumpah jabatan, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

SBY Tidak Hadiri Pelantikan AHY 
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak dapat menghadiri upacara pelantikan putranya, AHY, sebagai menteri pada Rabu (21/2/2024). Sekretaris Pribadi Presiden RI Ke-6, Ossy Dermawan, menginformasikan bahwa SBY baru saja tiba di Cikeas, Bogor, setelah melakukan perjalanan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Meskipun demikian, SBY telah memberikan doa dan restu kepada AHY melalui pesan teks.

“Tadi malam, AHY sudah bertemu Bapak SBY yang baru tiba di Cikeas untuk memohon doa restu dalam tugas yang baru sebagai Menteri ATR/BPN,” kata Ossy dalam ketarangan singkat kepada wartawan.

Perlu dikatahui, bahwa AHY merupakan seorang Ketua Umum Partai Demokrat. Sebelumnya, Ia telah memimpin partai tersebut dengan berada di luar pemerintahan selama hampir sepuluh tahun sejak Joko Widodo menjabat sebagai Presiden. Namun, belakangan ini, Demokrat memutuskan untuk bergabung dengan partai-partai pendukung Jokowi untuk mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Presiden 2024.