Momen Muharram, Kemenag Ajak Masyarakat Ciptakan Hidup Rukun dan Toleran
Rabu, 26 Juli 2023 | 19:00 WIB
Dari kiri ke kanan Prof KH Said Agil Husin al-Munawwar, Wamenag Saiful Rahmat Dasuki, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar dalam acara Gebyar Muharram di Kemenag RI, Rabu (26/7/2023). (Foto: Humas Bimas Islam)
Jakarta, NU Online
Masih dalam suasana tahun baru hijriyah 1 Muharram 1445 H, Kementerian Agama terus mengajak masyarakat untuk menyebarkan nilai-nilai universal dalam mengangkat martabat manusia. Hal ini mengingat pentingnya menciptakan kehidupan yang rukun dan toleran, baik di internal umat Islam maupun antarumat beragama.
Demikian dikatakan Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki saat membacakan teks sambutan Menteri Agama pada acara Peringatan Tahun Baru Islam 1445 Hijriah yang digelar oleh Direktorat Penerangan Agama Islam, Ditjen Bimas Islam, di Auditorium HM Rasjidi Kemenag Jalan MH Thamrin, Rabu (26/7/2023).
Wamenag menjelaskan, kunci kesuksesan keputusan Nabi Muhammad saw berhijrah dari Makkah ke Madinah, sebagai penanda awal tahun Hijriah, adalah perkataan Nabi kepada sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq yang diabadikan dalam surat at-Taubah ayat 40.
“Ayat tersebut menjadi spirit perjuangan hijrah beliau ke Madinah, meski harus melintasi rintangan geografis dan ancaman fisik. Hal ini tidak lain karena perjuangan gigih beliau ingin memerdekakan manusia dan mengangkat martabat kemanusiaan,” jelasnya pada rangkaian Gebyar Muharram bertajuk Merawat Kerukunan, Perkokoh Semangat Kebangsaan.
Pria asal Betawi ini menegaskan bahwa sudah seharusnya surat at-taubah ayat 40 menjadi motivasi dalam mengangkat nilai-nilai universal merupakan perjuangan yang mendapat ridha Allah swt.
“Perjuangan kita dalam memperjuangkan moderasi beragama untuk menciptakan kehidupan beragama yang rukun dan toleran baik internal umat Islam maupun antarumat beragama pastilah akan mendapatkan pertolongan dari Allah swt,” tegas Saiful yang pada momen ini sekaligus meluncurkan Aplikasi Murattal Al-Qur’an yang dikelola Subdit MTQ.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin menyatakan, pesan kemanusiaan dalam peristiwa hijrahnya Nabi merupakan pesan yang kuat tentang agama dan kemanusiaan yang diposisikan berdampingan.
Baca Juga
Kerukunan Bermasyarakat dalam Islam
“Ikatan dan identitas keagamaan tidak sepatutnya memutus tali silaturahmi hubungan kemanusiaan di antara kita. Agama dan kemanusiaan bukan untuk dihadap-hadapkan, apalagi dibeda-bedakan,” ujarnya.
“Agama justru datang untuk kemanusiaan, agama datang untuk memanusiakan manusia dengan cara memelihara agama, jiwa, akal, dan kehormatan serta hartanya,” sambung Kamaruddin di hadapan ratusan hadirin.
Ia berharap, peringatan dan refleksi peristiwa hijrah Nabi Muhammad dan tahun baru Islam ini mampu mendorong lahirnya tafsir keagamaan dan kebangsaan yang terbaik di Indonesia.
“Kita selalui ingin mengingat peristiwa ini agar kita terus bisa terus bertransformasi dan merefleksikan versi keagamaan dan versi keislaman,” harap Kamaruddin.
Dalam acara ini, dihadiri juga oleh Prof KH Said Agil Husin al-Munawwar yang mengisi taushiah refleksi tahun baru Hijriah. Pada kesempatan yang sama, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar didaulat memimpin doa bersama.
Acara ini juga diramaikan oleh penampilan Juara Festival Shalawat dan Rampak Bedug 2023, Haflah Al-Qur’an oleh Qari’ juara internasional, bengkel kaligrafi, dan pameran kaligrafi.