Jakarta, NU Online
Pimpinan Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Timur (NTT) masa khidmah 2023-2028 resmi dikukuhkan di Aula Eltari Kantor Gubernur NTT pada Ahad (12/5/2024). Proses pengukuhan dilakukan langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa.
 

Ketua PW Muslimat NU NTT Nuraini HS Wahid menyampaikan harapannya atas doa dan dukungan agar perjalanan pengabdian mereka di Muslimat NU NTT dapat memberikan manfaat yang nyata. Meskipun jumlah mereka relatif sedikit, mereka berharap dapat memberikan pengaruh yang besar, sebagaimana garam yang meski sedikit tetapi memberikan rasa yang kuat.
 

“Saya beserta seluruh pengurus yang dilantik sangat mengharapkan doa dukungan dari semua kita yang hadir di sini agar perjalanan masa khidmah kami Muslimat Nahdlatul Ulama di NTT ini bisa bermanfaat. Walaupun kami di sini sedikit, tapi kami ingin menjadi seperti garam, walaupun sedikit tapi memberi rasa,” ujar dia dalam sambutannya.
 

Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, menggarisbawahi pentingnya PW Muslimat NU NTT sebagai elemen strategis dalam membawa misi kemanusiaan, kesejahteraan, dan menurunkan angka stunting di Provinsi NTT.
 

“Mohon doanya semoga Muslimat NU NTT bisa memberikan layanan terbaik dan strategis bagi kontribusi Muslimat di provinsi Nusa Tenggara Timur ini,” ujar dia.
 

Ia juga berharap agar rapat kerja PW Muslimat NU NTT yang melibatkan Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU se-NTT dapat menghasilkan pemetaan yang detail untuk memandu langkah-langkah ke depan.
 

“Seluruh PC Muslimat yang hadir saya berharap raker nanti bisa dipetakan sedetail mungkin,” tuturnya.
 

Selain itu, Ketua PWNU NTT Gulam Mansyur Ibrahim, turut menyampaikan ucapan selamat kepada PW Muslimat NU yang baru dilantik dan mengajak untuk melaksanakan Rakerwil dengan semangat dan dedikasi yang tinggi.
 

“Saya mengucapkan selamat buat PW Muslimat yang sudah dilantik dan selamat melaksanakan rakerwil,” ujarnya.
 

Gulam juga menegaskan komitmen Nahdlatul Ulama dalam menjaga kesatuan negara Republik Indonesia. Sejak sebelum kemerdekaan hingga saat ini, Nahdlatul Ulama terus mengawal perjalanan bangsa ini, dengan mengutamakan NKRI sebagai harga mati.
 

“Bagi Nahdlatul Ulama NKRI harga mati dan sudah final untuk itu,” katanya.
 

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama, melalui pasukan Banser, Ansor, Fatayat, dan Pagar Nusa, siap untuk menjaga keutuhan NKRI dari segala ancaman dan tantangan.
 

“Kalau ada upaya dari sekelompok orang maupun organisasi lain yang mencoba memecah belah bangsa ini maka Nahdlatul Ulama lewat pasukan Banser Ansor, Fatayat, Muslimat, dan Pagar Nusa siap demi NKRI,” pungkasnya.