Pelukis Nabila Dewi Gayatri mengaku tak pernah bosan melukis KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Bagi Nabila, ia adalah inspirasi yang sangat besar yang harus diteladani, diingat dan disebarkan.
“Saya tak bosan melukis Gus Dur. Saya ingin selalu menghadirkan Gus Dur,” katanya pada pameran tunggalnya bertema Sang Maha Guru di Hotel Sultan Jakarta, Jumat (23/11). Pameran tersebut menampilkan wajah Gus Dur dengan berbagai dimensinya.
Setahun sebelumnya ia melakukan pameran tunggal dengan tema Sang Kekasih di Hotel Sahid Jakarta. Pameran tersebut juga terdapat beberapa lukisan Gus Dur.
Setelah Sang Kekasih di Jakarta sukses, Nabila menggelarnya di Surabaya. Di pameran kedua itu, Nabila menambahkan lukisan beberapa kiai. Lagi-lagi yang terbanyak adalah lukisan Gus Dur 5, 2018.
Bagi Nabila, melukis para kiai adalah menunaikan amanat dari ayahnya. "Kalau tak ada wasiat dari abah, mungkin tidak terlaksana. Juga melukis adalah kesenangan," lanjutnya.
Terkait dengan Gus Dur, menurut Nabila, ia adalah pejuang sekaligus pemikir. Otaknya, otak Gus Dur melampaui batas manusia umum," katanya.
Pameran yang dibuka Ny Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid ini dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Ketua PBNU H Marsudi Syuhud dan Robikin Emhas, Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Ali Masykur Musa, Ketua Umum Pagar Nusa Muhammad Nabil Haroen, dan sejumlah perwakilan organisasi keagamaan.
Pameran yang akan berlangsung hingga 30 November ini menghadirkan beragam dimensi dari Gus Dur dan sejumlah tokoh. (Abdullah Alawi)
