Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyerahkan satu unit mobil kepada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ma'arif NU Grogol, Jakarta Barat. Serah terima kendaraan dilakukan oleh Ketua Tim Aset PBNU, H Fahmi Akbar Idris, di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Jumat (9/12/2022).

"Alhamdulillah tadi telah berlangsung serah terima aset berupa satu unit mobil untuk optimalisasi operasional SMP dan SMK Ma'arif NU Grogol, yang diterima langsung oleh saya," kata Sekretaris Lembaga Pendidikan Ma’arif PBNU, Harianto Oghie. 

Sementara selaku Ketua Tim Aset sekaligus Bendaraha PBNU H Fahmi Akbar Idris (Gus Fahmi) mengatakan bahwa dukungan berupa penyerahan mobil ini merupakan perhatian besar PBNU terhadap pengembangan pendidikan di lingkungan NU sesuai arahan Ketum PBNU.

"Support PBNU kepada lembaga pendidikannya," ucap Gus Fahmi. 

Selain dukungan materil, kata dia, tentu PBNU juga mendorong secara moril dan berharap agar kiranya satuan pendidikan Ma’arif dapat menjadi role model lembaga pendidikan yang mampu mengembangkan sains dan teknologi dengan tetap memegang teguh karakteristik Islam Aswaja Annahdliyah. 

"Kami harap satuan pendidikan Ma’arif NU mampu melahirkan generasi-generasi yang melek sains dan teknologi, yang berkarakter Islam Aswa Annahdliyah," harapnya. 

Secara khusus, Gus Fahmi juga mengatakan bahwa LP Ma'arif PBNU merupakan lembaga terdepan dalam membina dan mendidik generasi emas imenuju abad kedua NU.

"Agar kita tidak tertinggal (digital society) maka sudah seharusnya kita siapkan dari sekarang. Apalagi kita memasuki satu abad NU dan Ma'arif NU," jelasnya. 

Perkuat tata kelola berbasis teknologi
LP Ma'arif PBNU juga telah mematangkan penguatan tata kelola berbasis teknologi. Saat Rakernas LP Ma'arif NU di Malang, Jawa Timur, pada Agustus 2022, lalu, pengurus LP Ma’arif PBNU M Hasan Chabibie mengatakan bahwa teknologi menjadi satu kata kunci tata kelola LP Ma'arif ke depan.

"Satu kata kunci untuk menguatkan tata kelola adalah berbasis teknologi,” katanya. 

Akan tetapi, lanjut Hasan, penguatan ini tentu tidak bisa berjalan sendiri, tetapi harus bersama-sama satu irama seluruh pengurus LP Ma'arif di semua tingkatan, dari pusat hingga cabang.

 "Kalau nanti menguatkan tata kelola berbasis teknologi tidak bisa sendiri-sendiri," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) itu. 

Meskipun demikian, Hasan menegaskan bahwa teknologi saja juga tidak cukup untuk memperkuat tata kelola kelembagaan. Hal ini harus diiringi dengan kebijakan yang mendukung.

"Kepemimpinan masyarakat termasuk kompetensi guru dan siswa hingga kurikulum pedagogi dan assessmen juga harus diterjemahkan lebih detail lagi dalam konteks LP Ma'arif NU," terangnya.

Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Kendi Setiawan