PBNU Bentuk Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat NU, Ada Jokowi hingga Nyai Sinta Nuriyah
Jumat, 15 September 2023 | 19:00 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengungkapkan, pihaknya telah membentuk Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU). Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers menjelang Munas-Konbes NU 2023 di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Jumat 15/9/2023.
Dewan pengampun ini bakal diumumkan pada peluncuran GKMNU yang berlangsung setelah pembukaan Agenda Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama 2023, 18-20 September 2023 mendatang.
“Di dalam pembukaan Munas dan Konbes itu nanti juga sekaligus akan diumumkan salah satu dewan yang dibentuk oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yaitu Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat NU. Ini terdiri dari para tokoh, sesepuh dari kalangan NU yang nantinya akan mendukung agenda gerakan keluarga maslahat Nahdlatul Ulama,” terang dia.
Ia mengungkapkan, Dewan pengampu GKMNU terdiri dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, KH Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, dan Nyai Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid.
Kiai yang kerap disapa Gus Yahya itu menuturkan, GKMNU merupakan satu gerakan di tingkat akar rumput yang menyasar masyarakat desa dengan melibatkan warga secara langsung dalam menyelesaikan masalah keluarga di dalam berbagai aspeknya mulai dari aspek kegamaan, pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan sebagainya.
“Kami sudah punya satu set program yang telah disiapkan dan program ini sebagian kerja sama dengan berbagai kementerian seperti Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian UKM, Kementerian sosial. Jadi, nanti sebagian dari isi program Gerakan Keluarga Maslahat NU itu adalah program-program dari kementerian dan insyaallah akan kita mulai pada bulan September ini,” jabar kiai kelahiran Desember 1966 itu.
Menurutnya, terdapat tiga provinsi yang siap menerima program-program besutan GKMNU di tingkat desa. Tiga provinsi itu adalah Jawa Timur, Jawa tengah, dan DIY. Tercatat sekitar 17.000 ribu desa dari tiga kecamatan tersebut siap berpartisipasi dalam pelaksanaan program. Setelah diterima di tiga provinsi tersebut, pihaknya akan melanjutkan konsolidasi ke beberapa provinsi lain, meliputi Jawa Bart, Banten, DKI, Lampung, dan Sumatera Selatan.
“Kami akan melanjutkan konsolidasi untuk Jawa Barat, Banten, DKI, dan terus menyebrang ke Lampung, Sumatera Selatan. Untuk bulan September ini, kami sudah siap memulai pelaksanaan program untuk sekitar 17.000 desa di 3 provinsi,” pungkas dia.