Nasional

PBNU Bentuk Muallaf Center untuk Konsultasi Dasar-dasar Ajaran Islam

Kamis, 29 Agustus 2019 | 12:00 WIB

PBNU Bentuk Muallaf Center untuk Konsultasi Dasar-dasar Ajaran Islam

Logo Muallaf Center PBNU

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah membentuk Muallaf Center. Kehadiran lembaga ini didasari dari banyaknya masyarakat yang masuk Islam melalui NU. Nantinya, Muallaf Center PBNU menjadi wadah konsultasi bagi masyarakat yang hendak masuk Islam atau ingin mendalami islam bagi yang baru masuk Islam. 

Ketua Muallaf Center PBNU Wahyu Nur Hidayat Aly mengatakan lembaga tersebut diinisiasi langsung Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siroj dan KH Misbahul Munir Cholil. Menurutnya, pembentukan Muallaf Center didasari tingginya permintaan masyarakat terhadap NU untuk membantu orang yang baru memeluk Islam.

“Dari situlah muncul inisiasi untuk membuat instrumen khusus. Meskipun sebelum-sebelumnya PBNU sudah memberikan fasilitas dari proses masuk Islam hingga pembinaan, namun dengan menghadirkan Muallaf Center PBNU ini membawa harapan permintaan masyarakat yang kian tinggi terkait hal ini lebih bisa terakomodir secara maksimal,” katanya, di Jakarta, Kamis (29/8). 

Wahyu menjelaskan, unit ini berada di bawah naungan Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama melalui surat keputusan LD PBNU tertanggal 06 November 2018. Tugasnya, membantu belajar bagi masyarakat yang tertarik dengan ajaran Islam.

“Semua program sudah siap, Insayallah September 2019 kami dilantik,” ujarnya. 

Selain itu, nantinya, Muallaf Center PBNU akan membantu masyarakat yang mengalami masalah keagamaan tertentu. Misalnya, seorang Muslim meragukan akidah Islam. Untuk hal itu, Muallaf Center akan berperan dengan memberikan bimbingan sehingga akidahnya kembali menguat. 

Ia menjelaskan, seluruh perangkat organisasi sudah dipersiapkan dengan memilih sejumlah kader NU yang memiliki kualitas unggul dalam hal penguasaan ilmu agama Islam. Ada sekitar 20 pengurus Muallaf Center yang akan membantu peranan PBNU di masyarakat langsung. 

“Saya berharap munculnya unit dakwah ini benar-benar dirasakan manfaatnya,” katanya. 

Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Abdullah Alawi