Jakarta, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj membuka Sarasehan Nasional Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) PBNU di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, Rabu (4/12). Pada pidato kegiatan tersebut bertajuk Optimalisasi Sumber Daya Alam dalam Rangka Mewujudkan Desa Mandiri tersebut, Kiai Said menegaskan bahwa NU berdiri untuk kemaslahatan umat.  

“La khaira fi katsirin min najwahu ila man amara bi shadaqatin au ma’rufin au islahi bainan nas. Percuma kamu berkumpul, diskusi, kecuali kalau yang dibicarakan temanya membangun kepedulian bersama, kewajiban sesama terutama bagi yang mampu kepada yang tidak mampu,” kata Kiai Said saat memberikan sambutan. 

Berdasarkan ayat Al-Qur’an yang ia sebutkan di atas, Kiai Said meyakini perkumpulan atau diskusi oleh warga NU akan menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat. Selanjutnya, hal-hal yang positif harus turut dibahas dalam setiap perkumpulan yang dilakukan oleh organisasi atau lembaga yang berada di bawah naungan PBNU.    

“Hal-hal yang positif demi kemanfaatan masyarakat, supaya ada faedahnya pertemuan ini. Kalau sebaliknya, isinya merupakan agenda yang akan menghancurkan masyarakat, jelas itu tidak terpuji dan mendapat laknat dari Allah,” ucap Ketua Umum PBNU yang mendapat amanah sejak 2010 itu.  

Yang juga paling utama, kata Kiai Said, pertemuan di lingkungan PBNU harus mendongkrak kemaslahatan. Apalagi kemaslahatan bagi masyarakat di akar rumput. Rakyat kecil yang hidup di desa-desa, lanjut Kiai Said, adalah pilar bangsa yangg tidak boleh disepelekan. 

“Pertemuan ini akan bermanfaat kalau temanya meningkatkan, mendongrak kemaslahatan masyakat, kemaslahatan rakyat kecil grassroots. Rakyat NU yang merupakan pilar bangsa,” tuturnya. 

Kegiatan Pengurus Pusat LPP PBNU terlaksana atas kerjasama dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi  RI. Hadir pada kesempatan tersebut ratusan pengurus LPP PWNU dan LPP PCNU yang berasal dari berbagai daerah. 

Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Abdulllah Alawi