Nasional

PDIP Berkomunikasi dengan NU dan Muhammadiyah Terkait Calon Gubernur DKI

Rabu, 11 Mei 2016 | 04:17 WIB

PDIP Berkomunikasi dengan NU dan Muhammadiyah Terkait Calon Gubernur DKI

ilustrasi Liputan6.com

Mataram, NU Online
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengakui saat ini DPP PDIP masih terus melakukan komunikasi dan dialog untuk menjaring calon Gubernur DKI Jakarta, termasuk berkomunikasi dengan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah. 

"Dialog-dialog secara instens terus kami lakukan, termasuk dengan NU dan Muhammadiyah. Karena, kita tahu mereka merupakan organisasi yang berkeringat membentuk negeri ini, bersama PDIP," kata Hasto Kristiyanto seusai membuka Rapat Kerja DPD PDIP se-Nusa Tenggara Barat di Mataram, Selasa.

Ia menjelaskan, dalam menjaring calon pemimpin, terlebih lagi DKI Jakarta, PDIP sangat terbuka menerima masukan dari siapapun. Baik itu dari partai politik (parpol) maupun organisasi lain, seperti NU dan Muhammadiyah. Hal ini dilakukan untuk mencari pemimpin atau kepala daerah yang bagus.

"Kami sangat menerima masukan dari organisasi keagamaan terbesar itu," ujarnya. 

Untuk itu, kata dia, PDIP menghadapi pilkada DKI, pihaknya menggunakan sistem jemput bola," ucapnya.

Sementara itu, ditanya peluang Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Hasto mengakui masih terbuka ruang bagi Tri Rismaharini untuk bisa diusung menjadi calon Gubernur DKI Jakarta menantang petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Ibu kota sebagai kebanggaan kita. Tentu saja PDIP akan membuka diri terhadap hadirnya pemimpin terbaik untuk membangun DKI. tentu saja setiap pemimpin yang memiliki karakter karena keberpihakan kepada wong cilik," jelasnya. 

Namun demikian, meski berpeluang untuk dicalonkan menjadi Cagub DKI, keputusan akhir ada pada Ketua DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri, sebagai representase dari pemetaan politik. Hasil survei dan bagaimana suara dari struktur partai yang nanti menjadi penggerak.(Antara/Mukafi Niam)


Terkait