Jakarta, NU Online
Penelitian mengenai kemampuan Baca Tulis Al-Quran (BTQ) mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) merupakan riset baru yang memiliki signifikansi tersendiri. Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ) Muchlis M Hanafi menginginkan lembaga yang dipimpinnya itu dapat melanjutkan penelitiannya sampai pada indeks literasi Al-Quran.
“Kita ingin ada indeks literasi Quran,” katanya saat memberikan sambutan pada penutupan Seminar Hasil Penelitian Kemampuan Baca Tulis Al-Quran Mahasiswa UIN di Indonesia di Hotel Santika, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (6/11).
Muchlis menjelaskan, literasi bisa bermakna tiga hal, yakni (1) kemampuan membaca dan menulis, (2) keahlian di bidang tertentu, atau (3) kemampuan mengolah informasi sehingga menjadi kecakapan hidup. “Kita ingin ditingkatkan pada literasi lainnya, terutama ketiga,” ujarnya.
Pasalnya, penelitian yang telah dilakukan tersebut hanya menunjukkan indeks literasi yang pertama, yakni membaca dan menulis.
Alumnus Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir itu menyampaikan perlunya diketahui sejauh mana keberislaman Muslim melalui literasi Al-Quran mereka. “Kemampuan mengolah atau pemahaman mereka tentang Al-Quran dalam bentuk internalisasi sesuai dengan sikap yang mereka yakini,” katanya.
Ia sendiri menyadari, bahwa hal tersebut memang tidak mudah untuk dilakukan. Akan tetapi, ia berkeinginan agar LPMQ dapat merealisasikan harapannya tersebut.
Terkait hasil penelitian tersebut, ia juga berharap dapat lebih disempurnakan dengan ditambahkannya tawaran-tawaran solutif atas persoalan yang terjadi di kampus agar tidak hanya menjadi deskripsi saja.
LPMQ, menurutnya, dapat membantu memberikan masukan konkret dan mengembangkan modul peningkatan kompetensi BTQ, serta membantu merumuskan standarisasi yang perlu diterapkan oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) secara umum. “Kalau ada tawaran akan lebih bermanfaat,” ujarnya.
Sebab, melihat hasil secara umum indeks BTQ mahasiswa UIN yang masih di angka 3,19 untuk membaca dan 3,20 untuk menulis masih butuh hampir 2 poin lagi untuk sampai pada angka maksimum 5. “Secara umum baik. Tapi untuk sampai ke lima masih ada perjalanan jauh,” kata Imam Besar Masjid Bayt Al-Quran, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten itu.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Muhammad Faizin