Nasional

Persaingan Ketat, LSN 2019 Pastikan Lahirkan Juara Baru

Selasa, 5 November 2019 | 11:30 WIB

Persaingan Ketat, LSN 2019 Pastikan Lahirkan Juara Baru

Direktur Pertandingan LSN 2019 Mohamad Kusnaeni.

Jakarta, NU Online
Liga Santri Nasional (LSN) sudah kali kelima digelar sejak tahun 2015 lalu. Saban tahun, persaingan antar-pondok pesantren selalu ketat. Tak ayal, setiap tahun pula lahir juara baru, tidak pernah ada juara bertahan. Tak terkecuali untuk tahun 2019 ini.

“Menarik karena tidak pernah mendapati juara bertahan karena persaingannya yang ketat,” kata Mohamad Kusnaeni, Direktur Pertandingan LSN 2019, di Bogor, Senin (4/11).

LSN 2019 ini diikuti 21 tim dari 14 provinsi di seluruh Indonesia. Mereka akan bertanding mulai hari ini, Selasa (5/11) hingga Jumat (8/11) nanti, di empat lapangan, yakni lapangan Pakansari Luar, lapangan PHB, lapangan Cibinong, dan lapangan Sukaraja.

21 tim ini, jelas Bung Kus, sapaan akrabnya, terbagi menjadi enam grup, masing-masing tiga sampai empat pondok pesantren. Dari enam grup tersebut, ada satu juara grup dan dua tim yang akan masuk fase gugur.

“Dari masing-masing grup akan ada satu tim sebagai grup dan dua tim runner up grup terbaik yang akan lolos pada fase gugur, delapan besar, semifinal, dan akhirnya final,” katanya.

Menurutnya, pertandingan final akan diselenggarakan di Stadion Mini Cibinong pada Jumat pukul 15.00 WIB. “Tahun ini, insyaallah kita akan menggunakan Stadion Mini Cibinong, bukan stadion Pakansari, disesuaikan kapasitas penduduknya dan penggunaan lapangannya,” katanya.

Pada awalnya, Bimtek LSN 2019 diikuti oleh 26 regional. Dari 26 regional tersebut, 24 regional di antaranya berhasil menggelar pertandingan. Ada 21 regional yang sudah dipastikan mengirim perwakilannya pada LSN tahun 2019 ini, sedangkan tiga regional lainnya tidak memberangkatkan ke seri nasional karena faktor transportasi.

“21 tim ini  sudah angka yang menggembirakan,” ujar Bung Kus.

Pasalnya, tahun 2019 ini para peserta lebih mandiri karena menyiapkan pembiayaan timnya sendiri dari awal hingga akhir. “Mulai mandiri dalam menyiapkan diri ikut berkompetisi, pembiaayan, termasuk dalam memberangkatkan tim ke seri nasional,” ucapnya.

Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad