Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin saat menghadiri Malam Anugerah Satu Abad NU, di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (31/1/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)
Jakarta, NU Online
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa Nahdlatul Ulama perlu melakukan perbaikan secara terus-menerus di seluruh sektor, mulai kebangsaan, dan kenegaraan hingga tingkat global.
"Saya kira memasuki abad kedua, 100 tahun kedua, kita siapkan langkah perbaikan yang lebih tajam lagi, lebih mengarah lagi sesuai tantangan yang kita hadapi," kata Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin saat menghadiri Malam Anugerah Satu Abad NU, di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Kerja perbaikan, jelas Kiai Ma'ruf, merupakan misi yang harus diemban oleh NU, sebagaimana dikatakan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, pendiri dan Rais Akbar Nahdlatul Ulama (NU). Karenanya, NU harus melakukan perbaikan-perbaikan sesuai kebutuhan zaman meneruskan perjuangan dari masa ke masa.
“Yang diperbaiki menurut KH Hasyim Asy’ari adalah masalah-masalah agama, masalah-masalah kemasyarakatan, masalah politik, sosial, ekonomi, budaya. Dan yang perlu dilakukan perbaikan paling tidak menurut saya, yaitu memperbaiki umat (ishlahul ummah), ishlahul wathan (memperbaiki bangsa dan negara), wal ishlahul alam (memperbaiki dunia),” katanya.
Lebih lanjut, Wapres menyampaikan, dari sisi perbaikan umat, perlu dilakukan dari individu para kader terlebih sebelum menjangkau masyarakat. Perbaikan tersebut, menurut Wapres, di antaranya dilakukan dengan mengajak umat untuk menjalankan perintah-Nya dengan sebaik-baiknya.
“Memperbaiki orang NU sendiri supaya menjadi umat yang khairu ummah, umat yang terbaik. Yang telah Al-Qur’an jelaskan, umat yang terbaik yang mampu melakukan amar ma'ruf nahi mungkar (melakukan kebaikan, menghindari kejahatan) dengan baik. Ini saya kira, dan juga membangun umat yang kuat dan juga umat yang memiliki ketangguhan (resilience),” imbuh Wapres.
Dari sisi memperbaiki negara, Wapres menilai dapat dilakukan melalui pemberdayaan umat. Hal tersebut, lanjutnya, harus dilakukan secara konsisten dengan menanamkan prinsip-prinsip mabadi khaira ummah, yaitu kejujuran, amanah dan tepar janji, saling membantu, keadilan, dan konsisten. Sebab, dengan umat berdaya, maka negara juga akan menjadi maju.
Baca Juga
‘Road Map’ NU Menghadapi Abad Kedua
“Keadilan dan konsisten ini sebenarnya kemudian perlu dikembangkan lagi sehingga menjadi kekuatan dan menjadi upaya pemberdayaan umat,” imbau Wapres.
Sementara dari sisi perbaikan dunia, Wapres menegaskan tugas besar yang harus dilakukan adalah dengan menjaga perdamaian dunia. Perdamaian ini dapat dicapai dengan fondasi persaudaraan antar-individu yang kuat.
“Sesama khalifah fil ardhi (kalifah di muka bumi), mestinya tidak terjadi benturan-benturan [antarmanusia], tidak terjadi permusuhan di dunia. Karena [manusia] sama-sama wakil dari wakil yang sama, yaitu dari Allah swt," katanya.
"Mestinya kehidupan manusia di dunia ini adalah atas dasar persaudaraan, bukan saling bermusuhan. Persaudaraan dan kedamaian itu saya kira tugas kita,” pungkas Wapres.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad