Pesantren Kiai Cholil Nafis Kembangkan Pertanian Sayur Hidroponik
Senin, 18 Maret 2024 | 20:15 WIB
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjoyo meresmikan gedung Distribution Center (DC) Pesantren Cendekia Amanah di Depok, Pada Ahad (17/3/2024) (Foto: Dok. Pesantren Cendekia Amanah)
Jakarta, NU Online
Pesantren Cendekia Amanah yang terletak di Kalimulya, Depok, Jawa Barat berhasil mengembangkan pertanian sayur hidroponik.
Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah, KH Cholil Nafis, menjelaskan bahwa pertanian hidroponik adalah model pertanian modern yang dikembangkan oleh pesantren tersebut bersama beberapa mitra pesantren di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Bogor (Jabodetabek).
Ia mengungkapkan hasil sayuran yang melimpah digunakan utamanya untuk memenuhi kebutuhan santri, tetapi dalam kenyataannya masih lebih banyak sehingga hasilnya dijual kepada wali murid, jamaah pengajian pesantren, dan bahkan sampai di supermarket.
"Kini petani Pesantren Cendekia Amanah selain sebagai petani juga sebagai agregator yang membina lebih dari 10 pesantren yang telah mengikat menjadi ekosistem ekonomi pesantren. Semua itu mengikat dalam asosiasi Gerakan Pengasuh Pesantren Indonesia (GAPI)," ujarnya pada Senin (18/3/2024).
Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menjelaskan bahwa menurut Al-Syaibani, usaha-usaha perekonomian terbagi atas empat macam, yaitu sewa-menyewa, perdagangan, pertanian, dan perindustrian. Diantara keempat jenis usaha perekonomian tersebut, Al-Syaibani lebih mengutamakan usaha pertanian dari usaha lain. Al-Syaibani berpendapat bahwa pertanian memproduksi berbagai kebutuhan dasar manusia yang sangat menunjang dalam melaksanakan berbagai kewajibannya.
"Dalam perekonomian, pertanian merupakan suatu usaha yang mudah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Allah telah menyediakan sawah dan ladang untuk bercocok tanam; dan makanan yang kita makan merupakan hasil dari pertanian," imbuhnya.
Pada Ahad (17/3/2024) Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjoyo meresmikan gedung Distribution Center (DC) Pesantren Cendekia Amanah di Depok beserta Greenhouse delapan Pesantren mitra, yaitu Pesantren Alkaukab Cibinong Bogor, Pesantren Algiebra Bogor, Pesantren Assa'adah Bogor, Pesantren An-Nahdlah Depok, Pesantren Ar-Rahmah Cibubur, Pesantren Daarul Rahman Bogor, Pesantren Nurul Huda Bekasi, dan pesantren Pendawa Parung, Bogor.
Kiai Cholil menjelaskan dalam sambutannya, bahwa Pesantren Cendekia Amanah selain menyiapkan calon-calon pemimpin masa depan juga ingin mencetak kader entrepreneur dan menjadikan pesantrennya sebagai inkubator pengembangan ekonomi dan ketahanan pangan berbasis Pesantren.
"Kini usaha-usaha selain hidroponik juga ada pertanian ikan dan dan ayam petelur. Semua itu utamanya untuk kebutuhan pesantren dan lebih diperdagangkan," ujarnya.
Sementara itu dalam sambutannya Gubernur BI memaparkan tentang pentingnya ketahanan pangan berbasis pesantren. Menurutnya, diantara fungsi pesantren selain pendidikan dan dakwah juga pemberdayaan.
"Maka tepat menjadikan pesantren sebagai sentra ketahanan pangan dan bisnis pertanian. Karena biasanya pesantren berbasis wakaf dan masih banyak tanah yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian," ujarnya.
Hadir dalam acara peresmian gedung Distribution Center itu Muliaman D Haddad Komisaris Utama Bank Syariah Indonesia, Pelaksanaan Tugas (PLT) Direktur Pesantren Kemenag RI Prof Waryono Abd Ghafur, Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono, dan para pengasuh pesantren.