Prof Oman Ungkap Standar Minimal Keberhasilan Pesantren Hijau
Ahad, 22 Januari 2023 | 15:45 WIB
Pelatihan Santri dan Penggerak Pesantren Hijau, Sabtu (21/1/2023) di Pesantren Al-Hamidiyah. (Foto: LAZISNU)
Depok, NU Online
Dalam pengelolaan sampah, Indonesia sebagai negara yang mayoritas warganya adalah Muslim sudah tertinggal dibanding negara non-Muslim seperti Jepang. Konsep Pesantren Hijau dapat menjadi wadah untuk menerapkan tata kelola yang baik dalam pengelolaan sampah. Konsep pesantren hijau mengandung nilai universal yang dapat mempengaruhi kebiasaan masyarakat.
Hal itu disampaikan Kepala Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hamidiyah, Depok, Jawa Barat, KH Oman Fathurrahman saat sambutan pembukaan kegiatan Pelatihan Santri dan Penggerak Pesantren Hijau, Sabtu (21/1/2023) di Pesantren Al-Hamidiyah.
Kiai Oman mengaku bersyukur dan menyampaikan ucapan terima kasih karena pesantrennya menjadi salah satu sasaran dari program Pesantren Hijau. Ia pun mengimbau kepada seluruh keluarga pesantren untuk mendukung program Pesantren Hijau. Menurutnya hal itu sebagaimana amanat dari Allah Swt untuk menjadikan manusia khalifah di muka bumi.
"Saya mengimbau seluruh keluarga pesantren untuk mendukung program ini, sebagaimana amanat dari Allah untuk menjadikan kita khalifah di muka bumi ini, untuk menjaga bumi Allah. Ini menjadi bagian dari khidmat kita terhadap tidak hanya untuk agama dan pesantren, namun juga untuk lingkungan,” pesan Kiai Oman dalam sambutannya sebelum membuka kegiatan yang disampaikan secara virtual.
Dirinya menegaskan bahwa keberhasilan dari program ini adalah kebiasaan dan perilaku warga pesantren menjadi hijau; tidak membuang sampah sembarangan dan dapat selalu menjaga kebersihan.
"Kami sangat mengapresiasi LAZISNU PBNU, RMINU, dan LPBINU atas program ini," ungkapnya.
Kegiatan tersebut terselenggara atas kerja sama Lembaga Amil, Zakat, Infak, Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) dan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU dengann dukungan Bank Mega Syariah. Berlangsung hingga Ahad (22/1/2023), pelatihan diikuti oleh 29 ustadz atau tenaga pendidik serta pegawai Pesantreb Al-Hamidiyah. Para peserta nantinya menjadi penggerak Pesantren Hijau.
Pada hari kedua, kegiatan tersebut difokuskan kepada lebih dari 100 santri baik putra maupun putri, yang akan dilatih menjadi santri yang sadar akan lingkungannya.
Pelatihan menghadirkan sejumlah narasumber yakni
1. Wakil Ketua Bidang Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim LPBI PBNU Maskut Candranegara yang membawakan materi Pentingnya Gerakan Pesantren Hijau.
2. Pendiri Bank Sampah Induk Rumah Harum Depok Hermansyah membawakan materi Memperkuat Manajemen Pesantren dalam Pengelolaan Sampah yang Ramah Lingkungan
3. Direktur Bank Sampah Nusantara Fitria Ariyani dengan materi Peran Santri dalam Mewujudkan Gerakan Pesantren Hijau.
Pondok Pesantren Al-Hamidiyah menjadi titik pertama dari total 7 pesantren titik Pelatihan Santri dan Penggerak Pesantren Hijau.
Kontributor: Wahyu Noerhadi