Siap Kelola Anggaran ‘New Normal’, Gus Zaim Pimpin Pendataan Pesantren
Kamis, 25 Juni 2020 | 04:00 WIB
KH Zaim Ahmad alias Gus Zaim (kedua dari kiri) saat ke Istana Negara beberapa waktu lalu. (Foto: Dok. Gus Zaim)
Kudus, NU Online
Pemerintah telah memutuskan untuk membantu sektor pendidikan, khususnya pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan di Indonesia dalam menghadapi tatanan normal baru (new normal). Kebijakan afirmasi itu dibahas dalam webinar yang diinisiasi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Rabu (10/6) dua pekan lalu.
Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se-Indonesia (MP3I) termasuk yang diundang dalam webinar tersebut. Selaku Ketua MP3I, KH Zaim Ahmad (Gus Zaim) menyatakan siap memimpin pendataan pesantren yang bakal mengajukan dana kepada pemerintah.
“Kami dari MP3I siap mengkoordinir para kiai untuk mendaftarkan pesantrennya agar bisa turut serta mengelola dana yang telah disiapkan pemerintah sebesar 2,36 triliun. Anggaran ini untuk membantu pesantren di Indonesia menghadapi tatanan normal baru,” ungkapnya saat dihubungi NU Online, Rabu (24/6).
Menurut Gus Zaim, yang mengetahui data para pengasuh pesantren tentunya lembaga terkait, dalam hal ini MP3I. Oleh karena itu, pihaknya membuka pendaftaran bagi para kiai yang berkenan.
“Pesantren dapat mengirimkan nama pesantren, nama pengasuh, alamat, jumlah santri, dan nomor telepon. Jika ada, bisa menambahkan NSP (nomor statistik pesantren)," jelas Wakil Rais Syuriyah PCNU Lasem ini.
Meski demikian, Pengasuh PP Kauman Lasem Rembang itu mengakui anggaran yang dikeluarkan pemerintah tidak akan cukup untuk membantu semua pesantren di Indonesia yang berjumlah lebih dari 28.000.
“Akhirnya disepakati ada prioritas pesantren dengan menyelisik data yang ada. Lalu, diambil 75% saja dari total pesantren yang ada di Indonesia. Jadi, hanya sekitar 21.000 pesantren yang mendapat bantuan,” jelas cucu Mbah Ma'shum Lasem ini.
Rapat yang dipimpin Menteri Agama tersebut juga membahas soal alokasi dana yang disiapkan pemerintah. Di antaranya untuk pembangunan tempat cuci tangan, sumur, MCK, serta infrastruktur ringan dalam usaha pencegahan wabah virus Corona (Covid-19).
“Dalam rapat itu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyampaikan langsung bahwa bantuan tersebut akan diberikan kepada pesantren yang perlu dibantu. Artinya yang belum mandiri,” ungkapnya.
Gus Zaim menambahkan, rapat virtual bersama 20 pesantren se-Indonesia itu di antaranya mewakili Muhammadiyah, Al-Jam’iyatul Washliyah, Pesantren Gontor, Al-Khairat, Tarbiyah, Nahdlatul Wathan. Meski demikian, peserta didominasi pesantren NU, termasuk dari RMINU sendiri.
“Selain itu, juga diikuti sejumlah menteri. Antara lain Menko PMK, Menag, Mensos, Mendikbud, Menteri Desa dan PDTT, Menkes, serta Menteri PUPR. Nah, waktu pendaftaran tinggal dua hari lagi. Jika berminat, dapat menghubungi saya,” pungkasnya.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori