Tanggapi Lantunan Suara Adzan Orang Hawai, Lesbumi PBNU: Irama Lokal Lebih Membumi
Rabu, 29 Maret 2023 | 15:30 WIB
Seorang pria melantunkan lafal adzan dengan irama unik ramai di media sosial. Sebagian warganet kagum atas peristiwa ini. (Foto: Tangkapan layar akun Twitter @wehhAR)
Jakarta, NU Online
Baru-baru ini, media sosial diramaikan oleh video seorang pria yang melantunkan irama unik ketika adzan di sebuah mushala. Tidak sedikit warganet berdecak kagum mendengar irama merdu yang dilantunkan pria itu.
Menanggapi hal itu, Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin (Lesbumi) PBNU KH Muhammad Jadul Maula menyebut bahwa adzan dengan langgam atau irama lokal akan terasa lebih membumi dan selaras dengan kearifan budaya masing-masing wilayah.
“Irama lokal lebih membumi dan selaras dengan budaya setempat,” kata Kiai Jadul, kepada NU Online, Rabu (29/3/2023).
Sebelum video tersebut ramai, diungkapkan bahwa lantunan adzan dengan nada-nada unik telah lama berkumandang di Indonesia, salah satunya di masjid-masjid Pathok Negoro (Masjid Mataram), yang mempunyai nada adzan dalam langgam Jawa yang unik.
“Irama adzan di masjid tersebut mempunyai variasi langgam berdasarkan waktu shalat. Jadi antara adzan subuh itu beda dengan adzan dzuhur, pun adzan di waktu shalat lainnya,” ungkap tokoh kelahiran Pekalongan itu.
Bahkan, menurutnya, di masjid IAIN Yogyakarta, kini UIN Sunan Kalijaga, lantunan adzan dengan irama lokal tak hanya digunakan untuk adzan namun membaca Al Qur’an juga.
“Saya mendengar di masjid IAIN Yogya pada tahun 1970-an masih menggunakan langgam Jawa dalam adzan dan bacaan Al-Qur'an dalam shalat,” ucapnya.
Kiai Jadul menerangkan, pada masa itu, adzan dengan irama lokal tidak banyak dipertentangkan oleh masyarakat. Sehingga bila saat ini, banyak pandangan kontra terkait irama adzan dapat menyalahi arti atau mengubah makna, ia rasa itu terlalu berlebihan.
Baca Juga
Sejarah Awal Munculnya Adzan
“Saya tidak pernah mendengar komplain terhadap hal tersebut. Dan saya kira orang yang dengar pasti sudah tahu arti, makna, dan maksud adzan itu. Jadi tidak ada masalah,” terang dia.
Cara unik orang Hawaii adzan
Melansir video yang dibagikan akun twitter @wehhAR, terlihat seorang pria berambut pajang terikat rapi berdiri sendirian di atas sajadah untuk mengumandangkan adzan dengan caranya sendiri.
Jika diperhatikan, suasana di sekitarnya tampak seperti mushala. Dengan jamaah yang bersiap-siap menunaikan shalat. Mereka tampak duduk rapi di setiap shaf. Menurut keterangan video, momen itu terjadi di sebuah surau di Hawaii.
Pemilik akun twitter itu tampak mengagumi lantunan adzan dengan irama unik yang dikumandangkan oleh pria tersebut.
“Adzan yang indah oleh saudara ini. Tidak tahu apakah dia orang Hawaii seperti klaim video tersebut. Tapi itu hanya menunjukkan betapa beragamnya Islam, membentang ke setiap ras dan budaya di muka bumi. Agama dengan warna yang berbeda," tulis akun twitter @wehhAR dalam keterangan video.
Komentar warganet
Namun, tak sedikit pula warganet yang berkomentar negatif terhadap irama adzan yang dilantunkan pria itu. Beragam komentar dilontarkan warganet di kolom komentar unggahan tersebut karena nada adzannya dibilang cukup unik dan tak biasa. Selain itu, aksinya juga picu perdebatan.
“Nada tidak menjadi masalah seharusnya, yang penting pelafalannya. Kalau masih ada yang mempermasalahkan tentang nada, coba tanyakan sekalian sama orangnya, Nada adzan yang benar harus kek mana?,” komentar netizen.
“Nada dan irama tdk masalah,tp ketika yg panjang dipendekkan dan pendek dipanjangkan maka akan merubah makna,” tulis netizen lain.
Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Syamsul Arifin