Tasyakkur Harlah Ke-66, IPNU Gelar Istighotsah dan Shalawat bersama Wali Band
Kamis, 13 Februari 2020 | 16:39 WIB
Pimpinan Pusat IPNU akan menggelar tasyakuran harlah di GOR Sumantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta, Ahad (23/2)
Ketua Pelaksana Harlah Ke-66 IPNU Akbarudin menyampaikan bahwa tasyakkur peringatan Harlah tahun ini digelar dengan istighotsah dan doa bersama mengingat bangsa dan negara di awal tahun ini didera beragam problematika dan bencana.
Karenanya, setelah belajar di institusi pendidikan masing-masing dan berjuang untuk membantu mengatasi hal tersebut sebagai bentuk ikhtiar, hal tersebut juga harus diiringi dengan doa memohon pertolongan sebagai laku spiritual.
“Kita sebagai kader IPNU memiliki moto belajar, berjuang, dan bertakwa. Maka, istighotsah inilah perwujudan puncak kepasrahan kita kepada Allah SWT,” katanya.
Akbar menyebutkan bahwa kegiatan ini rencananya akan dihadiri oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Rais Aam Jamiyah Thariqah al-Mu'tabarah al-Mu'tabarah al-Nahdliyah (JATMAN) Maulana Habib Luthfi bin Yahya, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin.
Di samping itu, tasyakkur ini juga akan diisi dengan melantunkan shalawat bersama dengan Wali Band, grup musik yang digawangi oleh para santri. “Wali Band juga sudah konfirmasi hadir,” katanya.
Akbar mengatakan bahwa kegiatan ini terbuka untuk umum. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk hadir berdoa untuk negeri. "Ayo, kita bermunajat bersama untuk keselamatan negeri kita tercinta," katanya.
Harlah tahun ini, IPNU mengambil tema Harmoni Pelajar Indonesia, Satu dalam Karya. Tema ini dipilih dalam rangka menjaga harmoni pelajar Indonesia dan dapat saling bersinergi untuk menghasilkan karya-karya baru yang memberikan manfaat bagi khalayak luas. Pasalnya, masyarakat saat ini terkesan lebih konsumtif. Padahal, kolaborasi yang dibangun dapat menghasilkan inovasi baru.
Tanpa keharmonisan yang terjalin, lanjut Akbar, yang ada hanyalah persaingan. Hal ini menjadi petaka karena hal-hal yang tidak sehat. Sementara harmonisme justru melahirkan semangat, spirit, dan motivasi satu sama lain.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Abdullah Alawi