Nasional

Wakil Rais Aam Minta Kembalikan Budaya Syahriyah

Sabtu, 14 Juli 2012 | 10:24 WIB

Jombang, NU Online
Wakil Rais Aam KH A Mustofa Bisri mengeluhkan budaya Syahriyah anggota dan pengurus NU yang merosot jauh. "Ini diakibatkan adanya sokongan pendanaan dari partai," kata Gus Mus.

<>Karenanya, Wakil Rois Am PB NU ini berharap NU bisa kembali memiliki Syahriyah atau iuran rutin anggota sebagai modal organisasi sepertidulu. Hal ini dikatakan Gus Mus saat menghadiri Konferensi Cabang NU Jombang, Sabtu (14/7) yang digelar di GOR PP Bahrul Ulum tambakberas Jombang. 

“Saya sangat mendambakan NU bisa kembali memiliki syahriah seperti waktu dulu,” tegasnya.

Hilangnya budaya urunan anggota NU, lanjut Gus Mus, akibat adanya sokongan partai kepada pengurus NU. Karenanya dirinya mengusulkanproyek pengadaan kartu tanda Anggota Nu (Kartanu) yang digagas PW NU Jawa Timur juga bias diusahakan untuk Syahriyah organisasi.’ 

NU harus meniru muslimat soal ini, karena di Muslimat iuran melalui jumputan bias dilakukan tetapai di NU sendiri tidak ada,” ujarnya yang langsungmendapatkan aplous dari pengurus Muslimat yang hadir.

Konfercab NU yang mulai digelar, kemarin dibuka langsung oleh ketua PWNU, KH Hasan Mutawakkil Alallah juga dihadiri wakil Gubernur JawaTimur, Saifullah Yusuf serta Bupati dan wakil bupati Jombang. 

“ PW NU Jatim sangat mengapersiasi positif kegiatan NU Jombang, karena Jombang sebagai barometer,”ujarnya seraya menyebut beberpa program sepertipemberdayaan ekonomi melalui zakat dan adanya kepemilikan RSNU menjadi perhatiannya.

Dalam konfercab Pengurus Ranting dan pengurus tingkat kecamatan MWC NU bisa ikut memilih. Sebanyak 306 ranting dan 21 pengurus tingkatkecamatan MWC NU ini yang ikut menentukan Rois Syuriah dan ketua tanfidziah lima tahun kedepan. Hal ini berbeda dengan AD/ART yangmemutuskan konfercab yang memiliki hak suara adalah pengurus MWC NU.

"Kita tetap melibatkan pengurus ranting NU dalam proses pemilihan Rais Syuriyah dan Tanfidziah, juga MWC NU, ini sudah menjadi keputusanorganisasi yang telah ditetapkan PW NU Jatim melalui musker beberpa waktu lalu, “ ketua Panitia Konfercab NU, Nur Hamid Saidi menjelaskan.

Dikatakannya, keterlibatan Ranting dalam setiap konfercab NU sudah menjadi keputusan PW NU Jawa Timur yang diputuskan melalui Muskerbeberpa waktu lalu. Dan menurut, keterlibaan pengurus ranting menjadi hal penting, karena konfercab disamping untuk memilih Rois dantanfiziah juga untuk menentukan program NU selama lima tahun kedepan.

“Keterlibatan ranting akan menghidupkan kembali ghiroh dalam mengelola jamiyah dan jamaah,” jelasnya.


Kontributor: Muslim Abdurrahman


Terkait