Wamenag Ingatkan IPPNU Adanya Tantangan Bonus Demografi dan Industri Digital
Ahad, 6 Maret 2022 | 22:00 WIB
Wamaneg H Zainut Tauhid Sa'adi (tengah) saat puncak peringatan Harlah Ke-67 IPPNU di di Gedung Teater Lt.2 Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Ahad (6/3/2022). (Foto: istimewa)
Jakarta, NU Online
Wakil Menteri Agama (Wamenag), H Zainut Tauhid Sa'adi mengajak para pelajar Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) agar dapat melihat adanya tantangan terkait kenyataan bonus demografi dan industri digital.
Hal itu disampaikan Wamenag saat mengisi diskusi panel bertajuk Follow Your Passion, Make Dreams Come True dalam rangka puncak Peringatan Hari Lahir Ke-67 IPPNU di Gedung Teater Lt.2 Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Ahad (6/3/2022).
“Melihat kenyataan bonus demografi dan industri digital berikut dengan tantangan-tantangan yang dihadapi, IPPNU harus mengakseleraksi dengan tampilan yang baru lebih menarik, agar tersampaikan (maksud dan tujuan) kepada semua kalangan,” kata Zainut.
Menurut Zainut, dalam menyampaikan maksud dan tujuan serta menjawab tantangan tersebut, hendaknya tidak memiliki pemahaman agama yang ekstrem dan senantiasa menyebarkan islam wasathiyah.
“Kepada pemahaman-pemahaman yang lebih komprehensif peran IPPNU-lah pada posisi itu, bisa menyebarkan Islam yang memberikan kedamaian pada seluruh alam semesta,” imbuhnya.
Berikutnya, lanjut Zainut, harapan besar hadir di pundak organisasi para pelajar NU dalam menyampaikan pemahaman-pemahaman islam yang damai di tengah modernisasi seiring dengan berubahnya zaman.
“Kami menaruh harapan besar kepada IPNU IPPNU dalam melakukan pemahaman-pemahaman islam aswaja yang benar-benar seusia dengan ulama ulama kita,” kata Zainut.
Sebelumnya, Menteri Ketenegakerjaan Ida Fauziyah menyoroti peran pelajar khususnya IPPNU yang harus siap beradaptasi dengan revolusi di berbagai bidang.
“Pada hari-hari ini kita dipaksa untuk masuk lebih cepat pada revolusi industri 4.0. Teknologi berkembang begitu cepat dan semakin cepat dengan adanya pandemi covid-19. Teknologi baru mengubah ekosistem bisnis dan industri yang pada akhirnya mengubah revolusi ekonomi dan industri,” papar Ida.
IPPNU yang telah berusia 67 tahun, kata Ida Fauziyah, mau tidak mau harus berkecimpung dalam revolusi yang sesungguhnya yaitu dipaksa memasuki industri baru yang berbasis pada ide dan gagasan.
“Tumbuhya pekerjaan baru ini pasti dibutuhkan kompetensi baru. Hardskill dan softkilll mau tidak mau membutuhkan kreativitas, inovasi, fleksibilitas. Dunia kita mempunyai tantangan besar,” ujar Menaker.
Ketua Umum PP IPPNU Nurul Hidayatul Ummah dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa di masa yang akan datang dengan upaya yang telah dilakukan, ia yakin para kader IPPNU siap menghadapi revolusi dan perubahan global.
Pelajar saat ini, kata Nurul, dalah masa depan bangsa. Oleh karenanya, IPPNU sangat berkomitmen untuk bisa mendidik dan menciptakan kader-kader berkualitas untuk sumber kepemimpinan di masa depan.
“IPPNU akan melahirkan SDM berkualitas dan mumpuni sebagai penerus generasi bangsa yang berlandaskan asas toleransi, kebangsaan, dan adaptif terhadap perubahan global,” ujar Nurul.
Puncak Harlah ke-67 IPPNU dibarengi dengan Kick Off Student Corner yang merupakan program peningkatan dan pengembangan kemampuan pelajar yang diusung oleh IPPNU.
Seminar dan Sesi Berbagi bertajuk Follow Your Passion, Make Dreams Come True, selain H Zainut Tauhid Sa'adi, juga menghadirkan Ketua Majelis Alumni PP IPPNU Hj Syafira Machrusah, dan Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Asrorun Ni'am Sholeh.
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Musthofa Asrori