Nasional

Ziarahi Makam Pendiri NU, Kiai Said Berharap NU Makin Kuat

Jumat, 18 Oktober 2019 | 07:00 WIB

Ziarahi Makam Pendiri NU, Kiai Said Berharap NU Makin Kuat

Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj saat berziarah, menabur bunga di atas pusara salah satu pendiri NU di Jombang. (Foto: NU Online/Samsul)

Jombang, NU Online

Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj menyampaikan pentingnya menjaga akhlak sesama warga NU. Tidak semata kepada yang masih hidup, akhlak juga perlu dijaga kepada yang sudah meninggal dunia, terlebih mereka merupakan pendiri dan pejuang NU.

 

Caranya dengan berziarah ke makam para pendiri dan tokoh NU itu. Seperti makam Hadratussyekh KH M Hasyim Asy'ari, KH Wahid Hasyim, dan KH Abdurrahman Wahid di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

 

"Salah satu akhlak adalah sowan kepada para leluhur kita, akhlak itu tidak hanya sowan saat masih hidup, namun begitu juga sowan saat beliau-beliau meninggalkan kita," katanya di ndalem kesepuhan usai ziarah ke kompleks pemakaman Pondok Pesantren Tebuireng, Kamis (17/10).

 

Ziarah merupakan cara manusia yang masih hidup menjalin hubungan dengan yang sudah wafat. Terlebih NU sudah sejak awal berdiri melestarikan budaya ini, dan tidak boleh pudar sampai kapanpun.

 

Sebagai warga NU, Kiai Said mengingatkan tidak perlu khawatir akan faedah ziarah, ada interaksi yang positif yang bisa bersambung langsung kepada yang bersangkutan di alam universal (akhirat).

 

Untuk itu, memohon pertolongan dan keberkahan Allah SWT melalui tawassul kepada para tokoh NU yang telah wafat itu sudah wajar di kalangan NU, lantaran keyakinannya akan kekuatan tawassul tersebut.

 

"Maka faedah ziarah ini, kita yang masih parsial, yang masih temporal ini komunikasi dengan yang hidup di alam universal, yakin kita dapat barokah, dapat cahaya dari hubungan antara yang masih parsial dengan yang sudah universal," jelasnya.

 

Manusia yang masih hidup tentu masih sibuk dengan urusan keduniawian, jabatan, kedudukan dan sejenisnya. Berbeda dengan manusia yang sudah kembali ke hadaratillah, ia sudah bisa komunikasi dan menyatu langsung dengan penciptanya, sehingga bertawassul meminta pertolongan kepadanya sudah jadi keharusan bagi warga NU.

 

Untuk itu, kiai jebolan Pondok Pesantren Lirboyo, Jawa Timur ini berharap, dengan ziarah yang dilakukan, NU kian kuat, berkembang dan senantiasa memberikan manfaat kepada warganya.

 

"Semoga NU dengan barokahnya Tebuireng, Tambakberas, Denanyar, dan Rejoso selalu menjadi organisasi mukarramah, bukan menjadi organisasi yang loyo. Semoga ke depan NU lebih kuat lagi," harapnya.

 

Kiai Said bersama rombongan PBNU berziarah ke pendiri NU di Jombang dalam rangka menyambut Hari Santri. Selain di Tebuireng, rombongan ini juga ziarah ke makam Almaghfurlah KH Wahab Chasbullah, KH Bisri Syansuri, dan KH Romli.

 

Pewarta: Syamsul Arifin

Editor: Aryudi AR