Blora, NU Online
Innalillahi wa inna ilaihi raji'un, kabar duka datang dari Blora, Jawa Tengah. Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Blora, KH Machsun Usman wafat, Ahad (16/5) sore.
Kabar duka tersebut dibenarkan oleh putra sulung Kiai Machsun dan Gus Anief Usman. Kepada NU Online disampaikan, Pengasuh Pesantren Assalam Cepu Blora itu menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 15.30 WIB di Rrumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soeprapto Cepu, Blora.
Sebelumnya, Dewan Pembina Yayasan Pesantren Assalam dan Asrama Yatim Piatu Yastamas Cepu itu sempat dirawat di rumah sakit. "Beberapa tahun belakangan ini beliau memang sudah sering sakit. Kemarin terakhir sakit Kiai Machsun dirawat di RSUD, hingga kemudian terdengar kabar duka ini," jelas Gus Anief.
Menurut informasi yang dapat diperoleh Gus Anief, jenazah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Keluarga Bani Usman, di Kalangan, Jalakan, Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, pada hari Senin (18/5).
"Insyaallah, jenazah akan dimakamkan besok pukul sepuluh pagi," katanya.
Kabar wafatnya Kiai Machsun Usman ini tentu menjadi duka yang mendalam bagi banyak kalangan, termasuk Bupati Bantul DIY H Abdul Halim Muslih, yang masih termasuk saudara almarhum. "Ya Allah, Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu anhu," ungkapnya.
Hal yang sama juga dirasakan para aktivis NU di Blora dan sekitarnya, termasuk Ketua PAC GP Ansor Cepu Ahmad Anwar. "Kami segenap keluarga besar PAC GP Ansor Cepu turut berduka cita atas wafatnya Kiai Machsun, semoga kami generasi muda NU, dapat meneruskan perjuangan beliau," ungkapnya.
Dikutip dari laman laduni.id, Pesantren Assalam Cepu asuhan KH Machsun Usman didirikan tahun 1917 oleh KH Usman yang merupakan ayahnda Kiai Machsun Usman adalah pesantren yang pertama kali berdiri dan tertua di Kota Cepu, Blora dan sekitarnya.
Pesantren Assalam Cepu merupakan bagian yang menyatu dengan lembaga-lembaga lain di kelola oleh Yayasan Wakaf Pesantren Assalam Cepu antara lain PAUD, MI, SMP, TPQ, dan madrasah diniyah.
Penulis: Ajie Najmuddin
Editor: Abdul Muiz