Pesantren

Peringati HSN, Ribuan Santri Pesantren Zaha Nyanyikan Syubbanul Wathon

Ahad, 23 Oktober 2016 | 15:04 WIB

Probolinggo, NU Online
Pesantren Zainul Hasan (Zaha) Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo menggelar apel peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2016. Ribuan pasukan apel yang terdiri atas santri putra dan putri dari seluruh satuan pendidikan di pesantren yang diasuh oleh KH Mutawakkil Alallah itu, kompak memakai busana serba putih, Sabtu (22/10).

Ribuan pasukan berbaris rapi sesuai satuan pendidikan masing-masing. Dalam apel itu, ribuan pasukan itu dibagi dalam tiga lokasi apel berbeda. Yakni, di lapangan P5, halaman pondok pusat, dan halaman asrama Hafshawaty Pesantren Zaha Genggong.

Meski dibagi dalam tiga lokasi, pelaksanaan apel HSN 2016 itu dimulai dalam waktu yang bersamaan. Apel dimulai pukul 08.00 WIB. Dua pengasuh Pesantren Zaha Genggong bertindak selaku pembina apel, KH Moh Hasan Nauval di lapangan P5 dan KH Hassan Ahsan Malik selaku Pembina apel di halaman pondok pusat. Sementara, di halaman asrama Hafshawaty pembina apel diamanahkan kepada Abd Aziz Wahab, Kepala Biro Pendidikan Pesantren Zaha Genggong.

Tak hanya di tiga lokasi tersebut, apel untuk mengenang jasa para ulama dan santri dalam melawan penjajah pada masa perang kemerdekaan itu, juga dilaksanakan di halaman Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan (Inzah) Genggong-Kraksaan pada sore harinya.

Dari empat lokasi apel itu, juga dibacakan teks ikrar santri dilanjutkan menyanyikan mars Syubbanul Wathon. Masing-masing pembina apel juga membacakan amanat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Dalam amanat itu terungkap bahwasanya selain memperingati HSN 2016, tanggal 22 Oktober sekaligus untuk memperingati hari resolusi jihad NU.

Sesuai amanat PBNU itu, saat ini, para santri memiliki tugas untuk melawan segala bentuk anarkisme, radikalisme, dan terorisme yang bertentangan dengan Pancasila dan NKRI. Serta, jihad memerangi kemiskinan, kebodohan dan jihad menghadapi ketertinggalan. Selain itu jihad melawan bandar narkoba dan bersama-sama menjadikan Indonesia sebagai negara yang bersih dari peredaran narkoba.

“Marilah kita jadikan momentum Hari Santri Nasional 22 Oktober ini sebagai hari bela negara, untuk setia mengawal dan mempertahankan Pancasila, NKRI serta UUD 1945,” ucap Non Boy dalam pembacaan amanat PBNU itu.

Di akhir acara, di halaman P5 juga dilangsungkan pemberian hadiah kepada para peraih juara mading tiga dimensi (3D) yang diikuti oleh seluruh OSIS dan madrasah diniyah (Madin) se-Pesantren Zaha Genggong, dalam rangka menyemarakkan HSN 2016.

Lomba yang diadakan oleh Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PK-IPNU) Pesantren Zaha Genggong, SMA Unggulan menjadi juara pertama. Juara kedua dan ketiga masing-masing diraih oleh MTs Zaha dan SMAS Zaha.

“Seluruh santri mengikuti apel HSN ini, ada sekitar 8000-an santri,” ujar Abd Wafi Haris, ketua panitia apel HSN 2016, Pesantren Zaha Genggong. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)


Terkait