Kucing di Depan Tuan
terhadap kebengisan
kami anjing menyalak maling
tak ada malang, tak ada naas
kami memilih beringas ketimbang welas, durjana ketimbang sarjana, sebab waras, telah kami kemas jadi bahan kursi, dan nalar, telah kami sayat demi bidadari
segala benar hanya bekas botol mineral, melulu dilempar dari jendela mobil atau kantung plastik diusir dari rumah
terhadap kedunguan bercokol di pikiran, terhadap dusta biasa ludahi hati, kami kucing di depan tuan
10/5/2018
Nuh
Tahu musibah akan menyambangi bumi semisal hoak melabrak medsos. Lelaki itu turun tangan, bersiul, membuat perahu dengan cekatan, dengan hardik cerdik pada angan: hentikan segala halusinasi tentang aman bisa dipetik dari ranting dan menyingkirkan asin.
Bahu dan gaman pemberani, siapa memasukkannya seinchi ke inti mata?
2/3/2018
Suluk Pertimbangan
tahun-tahun menjelma hantu: tanah gersang tanpa dendang. geming adalah gamang panjang. lalu kami putuskan membuat kisah dan lukisan sawah, ladang dan kuburan. wright bersaudara menggumamkan nabi-nabi dari awan ke awan. hujan. mereka berangkat ke masa depan dengan sederhana, tanpa sidang dan kerusuhan atas nama apa dan siapa. kami berjalan dan menyebut nyali kegilaan itu sebagai bidadari. kami tergoda. kalian?
10/4/2018
Lagu Pejalan
salak hantu adalah pohon di sungai malam, begitu dada perahu melaju,
melagukan tujuan segelas kopi tersaji dari hatimu
Penulis adalah Ketua GP Ansor Waykanan, Lampung
15/4/2018