Fathul Mannan, Kitab Tajwid Jawa Pegon Karya KH Maftuh Lirboyo
Ahad, 5 Februari 2017 | 05:00 WIB
Sosok KH. Maftuh Basthul Birri (lahir di Purworejo, 1948) sendiri adalah guru utama saya dalam bidang Tajwid al-Qur’an ketika belajar di Pesantren Lirboyo dulu. Saya mengaji tajwid dan menyetor beberapa hafalan surat-surat al-Qur’an kepada beliau, juga kepada murid-murid beliau (Ustadz Nahrowi Bondowoso dan Ustadz Hazbullah Nganjuk) sepanjang tahun 1999 hingga 2001, mulai dari tingkat pemula hingga menengah. “Fath al-Mannân” menjadi salah satu kitab acuan ajar di Madrasah Murattilil Qur’an Lirboyo.
Ketika di Lirboyo dulu saya sempat memiliki naskah kitab ini, namun kemudian hilang entah dimana. Saya kembali mendapatkan naskah kitab ini dari toko kitab di Pesantren Krapyak, Yogyakarta, saat Anjangsana Islam Nusantara bersama rombongan Pascasarana STAINU Jakarta akhir bulan Januari kemarin.
Kitab ini ditulis dalam bahasa Jawa beraksara Arab (Pegon), terdiri dari 3 volume (juz) dengan tebal 148 halaman. Dalam kolofon, pengarang menuliskan jika karya ini selesai dikerjakan pada bulan Rabiul Awwal tahun 1397 Hijri (1977 Masehi). Karya ini kemudian dicetak oleh Percetakan Toko Buku Al-Ihsan, Surabaya (tanpa tahun).
Karya ini juga mendapatkan endorsement (taqrîzh) dari beberapa ulama besar ilmu al-Qur’an pada masanya, yang sekaligus guru utama dan mata rantai (sanad) yang menyambungkan genealogi keilmuan pengarang dalam ilmu tajwid dan ilmu-ilmu al-Qur’an, yaitu KH. Muhammad Arwani Kudus, KH. Adlan Ali Jombang, dan KH. Nawawi Abdul Aziz Jogja.
Dalam kata pengantarnya, pengarang menulis;
(Ini adalah sebuah risalah yang sengaja saya susun dan saya beri nama “Fath al-Mannân” guna menjelaskan dan menerangkan kaidah-kaidah tajwid membaca al-Qur’an. Saya menuliskannya untuk siapa saja yang bersungguh-sungguh hendak membaca al-Qur’an dengan benar. Kitab ini bisa menjadi pedoman yang mudah (?). Isi kitab ini sendiri saya nukilkan dari beberapa kitab rujukan dalam bidang tajwid dan qira’at yang semula menjadi bahan belajar saya dan penelitian saya).
Di atas, KH. Maftuh Basthul Birri mengatakan merujuk pada kitab-kitab referensial dalam bidang kajian Phonologi Arab. Kitab-kitab tersebut adalah; (1) Irsyâd al-Ikhwân fî Syarh Hidâyah al-Shibyân karangan Syaikh Muhammad al-Haddâd ibn ‘Alî ibn Khalaf al-Husainî, (2) al-Minah al-Fikriyyah fî Syarh al-Manzhûmah al-Jazariyyah karangan Syaikh Mullâ ‘Alî Sulthân al-Qârî, (3) al-Itqân fî ‘Ulûm al-Qur’ân karangan al-Imân Jalâl al-Dîn al-Suyûthî, (4) Sirâj al-Qârî fî Syarh al-‘Allâmah al-Syâthibî karangan Syaikh ‘Alî al-Nûrî al-Shafâqusyî, dan (5) Nihâyah al-Qaul al-Mufîd karangan Syaikh Muhammad Makkî Nashr.
Dalam volume satu kitab ini, pengarang menjelaskan panjang lebar tentang definisi dan batasan ilmu tajwid, huruf-huruf al-Qur’an, makharijul huruf, sifat-sifat huruf, serta “tafhîm dan tarqîq” (bacaan tebal dan tipis). Sementara dalam volume kedua, pengarang menguraikan tentang bagaimana membaca huruf Arab secara baik dan benar, “izhar dan idgham”, “ghunnah nun dan mim”, “madd dan layyin”, serta macam-macam madd (bacaan panjang). Adapun pada volume ketiga, pengarang menjelaskan tentang tatacara membaca, memulai bacaan, “washal dan waqaf” dalam bacaan, pembacaan al-Qur’an melalui jalur transmisi (periwayatan) Imam Hafsh, rumus-rumus “waqaf”, dan lain-lain.
Kitab “Fath al-Mannân” ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia beraksara Rumi (Latin) oleh pengarangnya, dengan judul “Standar Tajwid Bacaan Al-Qur’an” dan diterbitkan oleh Penerbit MMQ Lirboyo. (A. Ginanjar Sya’ban)