"Wa maa tadri nafsun maa dzaa taksibu ghada..."
"Tidak seorang pun dapat mengetahui apa yang bakal dia kerjakan esok" (Al-Qur'an surat Luqman ayat 34).
Penggalan ayat di atas menyiratkan banyak sekali makna. Meski singkat, tapi sarat akan hikmah yang mendalam. Di antara yang bisa kita petik adalah ikhtiar kita untuk terus berupaya melakukan sesuatu yang terbaik dalam menjalani kehidupan. Dengan begitu, tentu hasil yang terbaik juga diharapkan bisa diperoleh.
Menuju ke sana, tentu tidak semuanya bisa dilalui dengan mudah. Barangkali, orang-orang dan kelompok tertentu memiliki keistimewaan karena latar belakangnya bisa menjalaninya secara mudah. Namun, hal demikian tidak berarti orang lain terhalangi kesempatannya.
Hal paling pertama dilakukan adalah perencanaan yang mesti disusun dengan baik, mulai dari langkah mula, linimasa, hingga target yang ditentukan dalam jangka waktu tertentu. Rancangan ini dibuat dalam rangka mempermudah pengorganisasian ikhtiar menuju cita. Tentu hal demikian ini perlu dibuat dengan ide, gagasan, dan kajian yang cukup sehingga dapat menghasilkan proses yang maksimal.
Setelah perencanaan yang matang, perlu persiapan terlebih dahulu. Ini hal penting sebelum betul-betul mengawali langkah menuju tujuan. Analogi atlet lompat jauh dalam rangka mencapai tujuan menjadi sangat relevan sebagaimana yang dijelaskan Rhenald Kasali dalam Leap: Menuju Inovasi Berkelanjutan.
Sebelum melompat, atlet lompat jauh mesti ambil posisi lari yang sudah diukur secukupnya untuk mendapatkan lompatan sejauh-jauhnya. Hal demikian ia lakukan berkali-kali sampai menemukan formula dan performa yang maksimal.
Langkah berikutnya adalah mengaktualisasikan rencana tersebut, yaitu dengan menentukan atau menemukan momentum yang tepat untuk melompat. Di titik mana dan di waktu kapan ia harus melompat. Di titik mana dan waktu kapan, kita mulai meningkatkan langkah kita dalam menggapai cita-cita.
Namun, perjalanan itu tidak selamanya mulus. Ada saja rintangan dan tantangan yang menghambat proses menuju tujuan, mulai dari kegagalan, penipuan, pandangan miring, stigma, hingga pihak-pihak yang sengaja mengganggu untuk menjatuhkan. Hal demikian tentu saja harus dihadapi juga, tidak malah dihindari. Sebab, garis dan rencana menuju ke sana sudah jelas. Menghindar bisa diartikan keluar dari jalurnya. Sebagaimana lompat jauh, arenanya sudah ditentukan.
Membaca Leap mengantarkan kita untuk merasakan pengalaman jatuh bangun perusahaan dalam membangun bisnisnya hingga mencapai tujuan pengembangan yang dicita-citakan. Ada perubahan skema rencana hingga pergeseran tujuan merupakan hal yang biasa dalam sebuah proses. Sebab, selama masih hidup, kita adalah orang yang terus berproses. Pun perusahaan atau lembaga yang kita kelola juga demikian terus berproses.
Mungkin sekarang perusahaan itu bergerak di bidang elektronik. Ke depan, bisa saja berubah menjadi perusahaan di bidang manufaktur karena kebutuhan pasar. Mungkin kita sekarang adalah seorang guru. Dalam prosesnya, kita bisa menjelma menjadi kepala sekolah hingga pengawas atau pejabat pendidikan di masa yang akan datang.
Proses menempuh lompatan-lompatan menuju cita-cita bisa juga dilakukan dengan kolaborasi. Sebagai makhluk sosial, kita hidup berdampingan untuk saling mengenal untuk selanjutnya mendukung satu sama lain, tidak saling menyingkirkan. Dalam hal ini, saya jadi teringat dengan ungkapan, jalan sendiri mungkin bisa lebih cepat, tetapi jalan bersama bisa lebih jauh.
Ikhtiar-ikhtiar ini penting bagi kita sebagai human being, manusia yang terus berproses. Dan Rhenald Kasali telah menyuguhkan langkah-langkahnya melalui buku Leap ini dengan sangat detail. Bahkan dilengkapi dengan contoh-contoh konkret berdasarkan data yang sangat kuat.
Kita memang tidak pernah tahu bakal mengerjakan apa esok. Namun, ikhtiar terbaik yang kita lakukan insyaallah mengantar kita pada hal-hal yang baik pula.
Peresensi Syakir NF, pelayan di Perpustakaan Cipujangga, Padabeunghar, Pasawahan, Kuningan, Jawa Barat
Identitas Buku
Judul: Leap: Menuju Inovasi Berkelanjutan
Penulis: Rhenald Kasali
Tebal: xxv+439
Terbit: Oktober 2024
Penerbit: Mizan