Kitab Syamail Muhammadiyyah: Lebih Dekat dengan Kehidupan Rasulullah
Sabtu, 31 Oktober 2020 | 14:30 WIB
Kajian terkait sosok manusia agung, Muhammad ṣallahu ‘alaihi wasallam selalu saja membuat kaum muslimin tertarik dan tidak ada bosannya. Nabi Muhammad sebagai manusia yang dilihat secara biologis memanglah sama seperti manusia yang lain.
Namun, kelebihan dan kesempurnaannya baik secara fisik maupun budi pekerti yang dianugerahkan oleh Allah menjadi sebuah hikmah bagi para pembaca bahkan bagi pengkaji yang notabene adalah nonmuslim.
Salah satu yang menarik untuk dijadikan sebuah bacaan adalah hasil lukisan dari Imam at-Tirmizi. Beliau memiliki nama lengkap Imam al-Hafizh Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa bin ad-Dahhak as-Sulami at-Tirmizi. Salah satu ahli hadis ini lahir di kota Tirmiz, tahun 209 H.
Beliau wafat umur 70 tahun yakni pada tanggal 13 Rajab 279 H / 8 Oktober 892 M. Selain ahli hadis dan pandangan fikihnya yang luas, ia juga produktif menulis banyak kitab, seperti al-Jami’ as-Sahih atau biasa disebut Sunan at-Tirmizi, al-‘Ial fi al-Hadis, as-Syama al-Muhammadiyyah, al-Asma’ wa al-Kuna, Risalah fi al-Khalaf wa al-Jadl wa at-Tarikh, dan al-Zuhd.
Ulasan singkat yang akan dibahas di artikel ini adalah kitab as-Syamāil Muhammadiyyah yang berarti segala hal yang berkaitan dengan Nabi Muhammad.
Kitab ini adalah kumpulan hadis atau kesaksian para sahabat yang memuat tentang gambaran Rasulullah dilihat dari berbagai aspek; seperti gambaran fisik, budi pekerti, barang-barang yang dipakai, perilaku keseharian dan ibadah, serta akhir hidup nabi dan mimpi bertemu dengan Nabi Muhammad. Imam at-Tirmizi langsung memaparkan sub-tema yang menarik untuk disajikan.
Meskipun di setiap sub-tema tidak banyak pembahasan, hanya memuat beberapa hadis saja (sekitar 3-13 hadist), hal ini justru mempermudah pembaca untuk memahaminya.
Secara keseluruhan ada 56 sub-tema yang ditulis oleh at-Tirmizi untuk memberikan bayangan Rasulullah saw secara singkat dan jelas. Rincian dari 56 sub-tema tersebut adalah sebagai berikut:
No. Sub-tema
1. Sifat (gambaran fisik) Nabi 29. Mangkuk Rasulullah
2. Tanda kenabian 30. Buah-buahan yang dimakan Rasulullah
3. Rambut Rasulullah 31. Minuman Rasulullah
4. Sisir Rambut Rasulullah 32. Cara meminum Rasulullah
5. Uban Rasulullah 33. Minyak wangi Rasulullah
6. Inai Rasulullah 34. Tutur kata Rasulullah
7. Celak Rasulullah 35. Ketawa Rasulullah
8. Pakaian Rasulullah 36. Gurau/bercanda Rasulullah
9. Sepatu Rasulullah 37. Perkataan Rasulullah tentang syair
10. Sandal Rasulullah 38. Perkataan Rasulullah di waktu malam
11. Cincin Rasulullah 39. Hadis Ummi Zar’i
12. Cara Rasulullah memakai cincin 40. Cara tidur Rasulullah
13. Pedang Rasulullah 41. Ibadah Rasulullah
14. Baju besi Rasulullah 42. Salat Dhuha Rasulullah
15. Topi perang Rasulullah 43. Salat sunnah Rasul di rumah
16. Serban Rasulullah 44. Puasa sunnah Rasulullah
17. Kain sarung Rasulullah 45. Bacaan al-Qur’an Rasulullah
18. Cara berjalan Rasulullah 46. Tangisan Rasulullah
19. Penutup kepala Rasulullah 47. Tempat tidur Rasulullah
20. Cara duduk Rasulullah 48. Sifat Tawaduk Rasulullah
21. Cara bersandar Rasulullah 49. Akhlak Rasulullah
22. Jalan berpapah Rasulullah 50. Sifat malu Rasulullah
23. Kehidupan Rasulullah 51. Bekam ala Rasulullah
24. Cara makan Rasulullah 52. Nama-nama Rasulullah
25. Roti yang dimakan Rasulullah 53. Umur Rasulullah
26. Lauk pauk Rasulullah 54. Wafatnya Rasulullah
27. Wudhu Rasulullah 55. Harta Peninggalan Rasulullah
28. Bacaan sebelum dan sesudah makan Rasulullah 56. Mimpi bertemu Rasulullah
Periwayatan hadits-hadits yang dipaparkan di dalamnya juga disertai dengan sanad hadits yang lengkap dan asbabul wurud-nya (jika memang ada). Selain itu, keterangan-keterangan tambahan yang baginya tidak bisa ditinggalkan ditulis pada catatan kaki (footnote). Hal ini mempermudah para pembaca apabila menemukan informasi yang masih kurang lengkap.
Kitab ini sudah cukup menjadi rujukan ringan untuk mengenal lebih dekat sosok Rasulullah, sebagai uswah al-hasanah (teladan yang baik). Terlebih lagi bagi para generasi milenial yang mudah terpesona dengan kemunculan idola-idola baru. Padahal, Nabi Muhammad adalah sebaik-baiknya idola.
Setelah membaca kitab ini, bayang Rasulullah seolah nyata berada di pelupuk mata. Nabi Muhammad digambarkan begitu dekat oleh at-Tirmizi bagi para pembaca kitab ini. Wallahu a’lam bisshawab.
Identitas kitab
Judul: as-Syamail al-Muhammadiyyah
Penulis: Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa bin ad-Dahhak as-Sulami at-Tirmizi
Pentahqiq: Izzaf Ubaid ad-Da’as
Penerbit: Dar al-Hadits Beirut, Lebanon
Cetakan: Ketiga
Tahun: 1408 H/1988 M
Tebal: 216 Halaman
Peresensi: M. Badruz Zaman, email: badruzys17@gmail.com