Teheran, NU Online
Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan, negaranya tidak akan membahas program nuklirnya menyusul desakan Uni Eropa (UE) yang menghendaki Iran segera menghentikan seluruh kegiatan nuklirnya.
Menanggapi pernyataan Ketua Kebijakan Luar Negeri Eropa Javier Solana yang akan menyerahkan proposal baru kepada Teheran dalam waktu dekat ini, Ahmadinejad mengatakan, pihaknya tidak akan "menunggu untuk melihat proposal tersebut sebelum mengambul keputusan mengenai kepentingan nasionalnya."
<>�Namun kami katakan kepada mereka (UE) bahwa teknologi nuklir, terutama untuk produksi bahan bakar nuklir, adalah bagian dari hak-hak sejati kami, dan kami tidak akan membahas hak-hak ini dengan siapa pun juga,� ungkap Ahmadinejad di area pemakaman tokoh revolusioner Iran Ayatullah Rohullah Khomeini belum lama ini.
Menurutnya, membahas persoalan kaitannya dengan isu nuklir Iran sama artinya dengan membiarkan mereka (UE) membahas kemerdekaan negaranya. �Menyoal hak-hak negara kami sama artinya dengan menerima (UE) menyoal kemerdekaan kami,� tandasnya.
Seperti diberitakan AFP, lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), Kamis (1/6) berencana menawarkan paket insentif dan perundingan multilateral asalkan Teheran bersedia menghentikan pengayaan uranium yang disinyalir akan digunakan untuk membuat senjata pemusnah massal.
Solana, dalam waktu dekat ini, secara resmi akan bertolak ke Teheran guna menyerahkan proposal tersebut. Di Brussel, jurubicara Solana mengonfiirmasikan, rencana kunjungan atasannya ke Teheran itu masih belum ditentukan kapan waktunya. (dar)