Warta

Aljazair Jajaki Impor Mobil Kijang Indonesia

Jumat, 24 Oktober 2008 | 04:55 WIB

Jakarta, NU Online
Aljazair yang hadir selama Trade Expo Indonesia 2008 telah menyatakan minatnya untuk melakukan impor mobil jenis Kijang.

Duta Besar Indonesia untuk Aljazair, Yuli Mumpuni Widarso, di Jakarta, Kamis mengatakan beberapa diantara 54 pembeli Aljazair yang dibawanya telah melakukan kunjungan ke pabrik mobil Kijang milik PT Toyota Astra Motor.<>

"Calon importirnya sudah datang kesini sudah ketemu pihak Astra mudah-mudahan mereka ada deal,"ujarnya.

Menurut dia, ketertarikan pembeli Aljazair terhadap mobil Kijang produksi Indonesia itu didorong oleh masuknya mobil tersebut ke neraga-negara tetangganya seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

"Saya mendorong Good Year dan Intirub untuk masuk ke sana (ekspor) karena ban mobil diperlukan, juga spare part kendaraan,"tambahnya.

Menurut Yuli, peluang ekspor produk-produk Indonesia ke Aljazair sangat besar mengingat industri manufaktur dan pertanian mereka belum berkembang pesat.

"Masyarakatnya sangat konsumtif untuk membeli berbagai perlengkapan rumah tangga, Dari keset sampai perlengkapan kamar mandi mereka impor,"tuturnya.

Sebanyak 60 persen dari produk makanan dipasok melalui impor dari berbagai negara. Namun Indonesia belum banyak memanfaatkan peluang ekspor ke Aljazair.

"Total ekspor kita ke Aljazair cuma 169 juta dolar AS tahun lalu, kecil sekali masih. Dan kita dalam posisi defisit kalau dihitung total perdagangan dua negara karena kita impor migas,"paparnya.

Yuli menjelaskan kecilnya nilai perdagangan dua negara itu juga disebabkan adanya hambatan tarif impor yang sangat tinggi. Selain itu, pola pembayaran transaksi juga masih konvensional tanpa L/C (Letter of Credit).

"Untuk bahan jadi atau produk konsumtif seperti kopi dan teh tarif impornya sangat tinggi yaitu 30 persen dan 47 persen,"ungkapnya.

Terkait hambatan sistem pembayaran, lanjut Yuli, pemerintah Indonesia telah menjajaki disepakatinya kerjasama perbankan dua negara.

"Sedang kita usahakan agar ada perwakilan perbankan nasional dari negara masing-masing untuk menjalin kerjasama sehingga memudahkan transaksi perdagangan diantara kita," katanya. (ant/rol)


Terkait