Warta

Blog Menghina Nabi Muhammad Muncul Lagi

Selasa, 10 Maret 2009 | 08:44 WIB

Jakarta, NU Online
Sebuah blog yang dianggap menghina Nabi Muhammad kembali beredar di internet. Sama seperti kasus sebelumnya, blog yang penuh dengan pelecehan terhadap Nabi itu menggunakan layanan cuma-cuma seperti, Wordpress.

Blog yang tidak diketahui pengelolanya ini berisi tulisan yang menuding Nabi sebagai seorang pedofil, gila hormat, dan penipu, yang merupakan utusan setan Lucifer. Dengan menggunakan dalih ayat-ayat palsu, blog ini menyudutkan nabi terakhir itu.<>

Blog ini juga menuding Al-Quran berisi tulisan-tulisan palsu, yang dibuat oleh tangan Muhammad. Bahkan, dengan kata yang dipelintir, Al-Quran dianggap mengajarkan untuk membunuh perempuan, dan anti terhadap kritikan.

Selain tulisan, ada juga sketsa cabul yang sangat menghina Nabi. Di gambar tersebut, Nabi digambarkan sebagai lelaki yang sangar dan gemar melakukan hubungan intim dengan anak kecil di tempat umum. Setidaknya, ada dua gambar sketsa yang tentunya menyakitkan umat Islam tersebut.

Beberapa bulan lalu dua buah blog yang juga menghina Nabi juga beredar. Keduanya berisi gambar-gambar kartun yang menghina Nabi. Meski kedua blog itu sudah ditutup oleh Wordpress, namun hingga kini pengelolanya belum ditangkap.

Sementara, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing dengan munculnya blog yang dapat memperkeruh suasana tersebut.

"Masyarakat tak perlu panik dengan munculnya blog tersebut. Kami akan berusaha untuk mengungkap pemilik blog itu dan berkoordinasi dengan Depkominfo," ujar Penyidik Unit Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri AKBP Eddy Hartono, Selasa (10/3).

Menurut Eddy, pihaknya memang kesulitan untuk mengungkap pelaku yang memposting tulisan-tulisan dalam blog itu. "Untuk membuktikannya perlu proses yang panjang. Dunia internet itu dunia yang luas dinamis, mudah-mudahan kita dapat menangkapnya," kata Eddy.

Eddy juga berharap kasus ini jangan dikait-kaitkan dengan pemilihan umum yang akan dilaksanakan April mendatang. "Saat ini yang penting positif thinking (berbaik sangka) saja," katanya. (okz)


Terkait