Ulama muda terkemuka Mesir yang juga salah seorang anggota Dewan Fatwa Mesir (Dar al-Ifta al-Mashriyyah) dan berkesempatan hadir dalam muktamar NU ke-32 di Makassar, Syaikh Amru al-Wardani mengungkapkan rasa salutnya kepada cara berpikir NU terkait non-Muslim.
"Saya sangat takjub dan salut kepada NU, karena selain sebagai organisasi keislaman terbesar di Indonesia dan bahkan di dunia, NU juga memiliki cara pandang yang baik dan toleran terkait non-Muslim," terang Al-Wardani.<>
Dijelaskan Al-Wardani, NU memiliki konsep ukhuwwah (persaudaraan) islamiyyah (antar umat Islam), wathaniyyah (antar warga negara), dan basyariyyah (sesama manusia). Toleransi yang sangat tinggi ini menjadikan NU tidak memandang pihak non-Muslim sebagai musuh yang harus dihancurkan.
"Tetapi NU justru memandang non-Muslim sebagai mitra, sebagai saudara," papar Al-Wardani.
Lebih salutnya lagi, terang Al-Wardani, NU justru sering kali tampil menjadi pelindung bagi pihak non-Muslim atau monoritas di Indonesia, hal yang tidak ditemuinya di negara asalnya. (ags)