Warta

Filsafat Atasi Problematika Dunia

Selasa, 16 Mei 2006 | 09:22 WIB

Jakarta, NU Online
Maraknya studi filsafat Islam di Indonesia menandai kian kuatnya pengaruh filsafat dalam memberikan kontribusinya terhadap problematika dunia. Terbukti, banyak lembaga perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang menawarkan mata uji filsafat Islam, yang diakui atau tidak, turut mempengaruhi gerak sejarah manusia.

Ayatullah Muhammad Taqi Mishbah Yazdi dalam kuliah umumnya di Jakarta, Senin (15/5) mengungkapkan, studi filsafat Islam dapat membuat manusia lebih mengenal Tuhannya dan sebaliknya.

<>

“Karena filsafat, seseorang bisa menemukan kebenaran akan adanya Tuhan. Karena filsafat pula, seseorang bisa menegasikan keberadaan Tuhan. Dalam filsafat tidak sedikit persepsi yang salah, karena itu kita harus hati-hati agar terlepas dari kesalahan-kesalahan yang fatal,” ungkap Ayatullah.

Murid Imam Khomeini dan ahli tafsir Thabathabai itu mengingatkan bahwa seluruh utusan Tuhan menyampaikan pesan akan adanya kehidupan lain setelah manusia mengalami kematian. Karena itu pertanyaan seputar kehidupan yang akan datang seharusnya bisa ditemukan kebenarannya secara filosofis.

Dalam kesempatan itu, Ayatullah juga menyayangkan adanya universitas-universitas yang lebih dulu memperkenalkan filsafat Barat (Yunani) sebelum filsafat Islam. “Saya menyayangkan universitas-universitas yang lebih dulu memperkenalkan mahasiwanya dengan filsafat Barat sebelum filsafat Islam. Hal ini penting agar mereka (mahasiswa) menguasai argumentasi yang dipaparkan oleh para filosof Muslim sebelum mengkaji filsafat Barat” terangnya.

Filosof Islam kontemporer kelahiran Yazd Iran itu, menurut rencana selain akan memberikan kuliah umum atau stadium general tentang filsafat Islam di beberapa kota di Indonesia juga akan berkunjung ke PBNU, Senin (22/5) mendatang dalam acara peresmian kerjasama di bidang budaya antara Lajnah Ta’lif wal-Nasr Nahdlatul Ulama (LTN NU) dan Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta. (dar)


Terkait