Ketua Umum Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), akan mempertimbangkan untuk maju menjadi calon presiden perseorangan (independen) pada Pemilihan Presiden 2009 mendatang.
Hal itu dilakukannya setelah mendapat masukan dari Ketua Gerakan Nasional Calon Independen Fadjroel Rachman dalam acara Kongkow Bareng Gus Dur di Kedai Tempo, Jalan Utan Kayu, Jakarta, Sabtu (20/9).<>
"Ini masukan baru. Saya akan bawa pada rapat gabungan Dewan Tanfidz dan Dewan Syuro (DPP PKB)," ujar Gus Dur. Jika hal tersebut dilakukan, Gus Dur tak perlu diusung partai politik (parpol).
Namun, Gus Dur mengaku masih akan mengusahakan maju sebagai capres melalui parpol, yakni PKB. Pasalnya, kata dia, Undang-Undang sudah menegaskan bahwa demokrasi itu melalui parpol
"Makanya, saya berjuang dengan parpol yang saya sudah dirikan yaitu PKB. Jadi, tergantung saya nanti," imbuhnya.
Sebelumnya, pada kesempatan yang sama, Fadjroel mengungkapkan, "Daripada Gus Dur golput, akan lebih baik menjadi calon independen, sehingga suara golput itu kemungkinan menjadi ikut Gus Dur sebagai calon independen."
Fadroel telah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden yang siap maju dari jalur perseorangan. Dia telah mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi atas UU 23/2003 tentang Pilpres agar capres independen diperbolehkan ikut Pilpres 2009.
"Saya juga ke sini untuk meminta dan mengundang Gus Dur sebagai saksi ahli. Saya berharap orang-orang seperti Gus Dur dapat memberikan pemikirannya tentang demokrasi yang ada di Indonesia, terutama para calon perseorangan," bujuk Fadjroel.
Sebenarnya, lanjut Fadjroel, capres perseorangan merupakan langkah terbaik, bukan hanya untuk dirinya pribadi, tapi juga kemungkinan untuk Gus Dur. Apalagi yang Fadjroel dengar, Gus Dur ingin golput. Sementara kaum golput potensinya besar dalam setiap pemilu di Indonesia. (rif)