Tim Pengawas Haji DPR merasa prihatin atas tingginya angka kecelakaan jamaah haji pada musim haji tahun ini. Karena itu, pada 2009 mendatang, seluruh jamaah RI menghuni pemondokan di wilayah markaziyah alias hotel di ring satu Masjid Nabawi, Madinah.
''Rencana ini, kami susun berdasar pemantauan lapangan bahwa ada jarak pemondokan yang mencapai 1,5 km dari lingkungan Masjid Nabawi,'' tegas tim pengawasan haji sekaligus Wakil Ketua Komisi VIII DPR Muhammad Said Abdullah Ahad (23/11).<>
Usul tersebut juga menanggapi laporan Daerah Kerja (Daker) Madinah tentang banyaknya jamaah RI yang tersesat saat hendak menunaikan ibadah Arbain. Arbain adalah menunaikan salat wajib 40 rekaat tanpa putus yang hanya dilaksanakan di Masjid Nabi.
Said lantas mengungkapkan, komposisi jamaah haji yang berada di lingkungan markaziyah dan di non-markaziyah adalah 65 persen dibanding 35 persen. Menurut dia, kecelakaan yang sering menimpa jamaah terjadi karena padatnya lalu lintas di Madinah.
''Apalagi, jamaah Indonesia terbiasa menoleh ke kiri ketika akan menyeberang jalan. Padahal, jalur mobil di Arab Saudi adalah dari kanan,'' jelas dia, lantas mengatakan bahwa usul serupa juga disampaikan Duta Besar (Dubes) RI untuk Saudi Arabia dan Kesultanan Oman Salim Segaf Aldjufri.
Sementara itu, Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Ahmad Kartono merespons positif usul tersebut. Menurut kartono, rekomendasi itu sangat memungkinkan. ''Apalagi, Dubes didukung DPR berjanji mematangkan rencana itu,'' ujarnya. (min/jwp)