Surabaya, NU Online
Ketua Umum PBNU KHA Hasyim Muzadi dan Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) akan memeriahkan Renungan Awal Tahun 2007 bertajuk "Bersatu dalam Kebhinnekaan" di Balai Pemuda Surabaya pada 11 Januari pukul
18.00-21.00 WIB.
"Tapi, Gus Dur akan menyampaikan orasi secara teleconference (perbincangan jarak jauh) dari Jakarta, sedangkan pak Hasyim sudah bersedia," ujar koordinator Komunitas Antikekerasan Jawa timur Rubaidi MA di Surabaya, Kamis pagi.
<>Didampingi wakil ketua panitia dari kalangan penyandang cacat, Wuri Handayani, ia menjelaskan tokoh agama yang akan menyampaikan orasi adalah Ketua PW Muhammadiyah Jatim Prof Dr H Syafiq A Mughni, dan Ketua PW NU Jatim DR KH Ali Maschan Moesa MSi."Dari kalangan Kristiani ada Pendeta Simon Filantropha dan Romo Haryatmo, kemudian dari kalangan Budha ada Prof Dr Philip K Wijaya selaku ketua WALUBI Jatim. Kami juga mengundang Kapolda Jatim Irjen Pol Herman S Sumawiredja," ungkapnya.
Menurut dia, renungan kebhinnekaan itu digelar terkait banyaknya persoalan yang potensial menceraiberaikan bangsa selama kurun 2006, diantaranya pro-kontra RUU APP, poligami, penyerangan gereja, dan perilaku diskriminasi kepada kaum Tionghoa.
"Kami menggelar renungan bersama 40 elemen untuk mengingatkan negara atas empat isu potensial memecahbelah bangsa yakni radikalisme agama, pluralisme, diskriminasi, dan ketidakadilan, karena itu pemerintah harus mencermati ke-empat isu itu,"ucapnya.
Selain itu, katanya, Komunitas Antikekerasan Jatim juga mengingatkan kepada kelompok radikal untuk menyadari bahwa Jawa Timur itu plural/majemuk, karena itu jangan dipaksakan untuk seragam.
Sementara itu, koordinator acara, Sidharta Adhimulya, mengatakan acaranya akan diawali dengan atraksi Liang-Liong dari Yayasan Seni Budaya Senopati, alunan musik India, paduan suara Kristen Jawi Wetan, musik keroncong Bengawan Solo dari kelompok Penghayat Kepercayaan, dan sambutan-sambutan.
"Acara resmi akan dibuka dengan lagu Indonesia Raya yang dipimpin orang buta, kemudian sambutan pembuka dari Ketua PWNU Jatim DR KH Ali Maschan Moesa MSi selaku sesepuh Jatim dan Cak Kadar selaku sesepuh Surabaya," tuturnya.
Setelah itu, katanya, orasi akan diawali Ketua PW Muhammadiyah Jatim Prof DR H Syafiq A Mughni MA, kemudian diselingi dengan pembacaan pernyataan sikap yang dilakukan Wuri Handayani (penyandang tunadaksa).
Orasi berikutnya dari kalangan Romo Haryatmo, pendeta Simon Filanthropa, Prof Dr Philip K Wijaya (WALUBI), H Nasron (komandan Banser Jatim), Kapolda Jatim Irjen Pol Herman S Sumawiredja, dan akhirnya orasi dari Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi.
"Acara akan diakhiri dengan teleconference bersama Gus Dur sebagai Bapak Bangsa, kemudian ditutup dengan doa oleh Gus Dur juga," tambahnya. (ant/mad)