Surabaya, NU Online
Jumlah ulama laki-laki di Indonesia tak terbilang banyaknya. Tapi ulama perempuan masih bisa dihitung dengan jari.
Oleh karena itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi rindu lahirnya ulama perempuan. "NU perlu ulama perempuan," tuturnya saat meresmikan Pesantren Kota di kompleks SMP-SMA Khadijah, Surabaya (24/11).
<>Hasyim Muzadi juga prihatin dengan banyak para kyai (ulama laki-laki) yang mendiskreditkan perempuan. Pengasuh Pesantren Al-Hikam Malang itu, berharap Pesantren Kota, yang khusus menggembleng santriwati akan melahirkan ulama perempuan yang kelak menjadi pengimbang ulama laki-laki.
"Pesantren Kota akan dapat memunculkan tokoh-tokoh perempuan yang bisa menjadi ulama," papar mantan Ketua PWNU Jatim itu.
Dengan bertambahnya satu pesantren khusus perempuan, ia berharap tercipta ulama-ulama perempuan yang bisa diandalkan tidak hanya mengerti tentang Islam, tapi bisa menyelesaikan semua permasalahan yang melingkupi Islam.
Dalam acara yang dihadiri Direktur Pendidikan Diniyah dan Pesantren Depag RI Amin Haidari dan Ketua Umum PP GP Ansor H Saifullah Yusuf itu, Hasyim Muzadi menunjuk Khofifah Indar Parawansa sebagai contoh.
Saat ini, Khofifah yang juga alumni Khadijah itu merupakan ketua Yayasan Pendidikan dan Sosial NU (YPSNU) Khadijah Surabaya yang membawahi Pesantren Kota Khadijah Surabaya dan kini memimpin PP Muslimat NU. (ant/eko)