Indonesia Ajak Negara-negara Muslim Kerja Sama Tingkatkan Produksi Pangan
Sabtu, 27 September 2008 | 20:15 WIB
Indonesia mengajak negara-negara berpenduduk muslim bekerja sama memperhatikan sektor pertanian demi meningkatkan produksi pangan. Negara-negara muslim juga harus berperan krisis pangan dunia.
Ajakan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Hassan Wirajuda, dalam Rapat Koordinasi negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, Amerika Serikat, Jumat (26/9) lalu.<>
"Karena kita yang anggota OKI ini kebanyakan merupakan negeri pertanian, kita bisa berperan dengan jalan meningkatkan produksi pangan. Karena itu, mari kita beri penekanan terhadap sektor pertanian dalam strategi pembangunan nasional kita. Dan, mari kita berdayakan petani-petani miskin," kata Menlu.
Ia mengingatkan, ketersediaan pangan makin berkurang karena tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk dan harga-harga pangan juga makin tinggi—harga beberapa bahan pokok seperti beras dan tepung bahkan telah meningkat dua kali lipat.
Menlu juga membagi pengalaman Indonesia dalam mendorong peningkatan produksi pangan. Upaya yang dilakukan Indonesia, ujarnya, adalah dengan mendorong para petani kecil untuk membentuk koperasi dan memberi mereka lahan untuk bercocok tanam, juga dana, teknologi dengan biaya murah, bibit unggul serta pupuk murah.
Pada saat yang sama, imbuh Menlu, negara-negara anggota OKI harus juga berusaha melalui kerja sama Selatan-Selatan untuk melakukan alih teknologi, pembangunan kapasitas, investasi, dan tukar pengalaman.
Di tingkat internasional, Menlu mengatakan negara-negara OKI harus mengupayakan kemitraan yang lebih baik untuk memastikan amannya persediaan pangan dunia.
Menurut Menlu, OKI mungkin perlu menerapkan sistem yang dapat secara cepat menangani kekurangan persediaan bahan makanan pokok seperti yang telah dipunyai ASEAN, seperti ASEAN Food Security Reserve, ASEAN Food Security Information System, dan East Asia Emergency Rice Reserve. (ant)