Warta

Islam Di Indonesia Menjadi Contoh Muslim Australia

Kamis, 19 Januari 2006 | 08:56 WIB

Jakarta, NU Online
Islam di Indonesia berkembang dengan sangat dinamis sehingga merupakan contoh yang tepat bagi muslim Australia yang ingin belajar banyak mengenai Islam.

Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Sekretaris Dewan Islam Victoria Australia Rowan Gould dalam dialog antara pelajar muslim Australia dengan wartawan yang difasilitasi oleh Kedutaan Besar Australia di Indonesia, Rabu. Menurut Gould yang pernah tinggal di Indonesia hingga berusia 10 tahun itu, muslim di Indonesia jauh lebih moderat dari komunitas muslim di beberapa negara Islam lain.

<>

"Komunitas muslim di Indonesia juga merupakan komunitas muslim terbesar yang memiliki latar budaya yang unik dan beragam," katanya. Oleh karena itu, kata dia, Indonesia penting bagi muslim Australia untuk berbagai cara pandang dan pengetahuan sebagai negara tetangga terdekat.

Diakui Gould, komunitas muslim di Australia merupakan komunitas termuda di Australia yang baru berkembang beberapa tahun terakhir dengan adanya imigrasi dari sejumlah negara berlatar belakang muslim sehingga sekitar 300 ribu muslim di Australia memiliki beragam budaya dan latar belakang.

"Sebagai minoritas, generasi muda muslim di Australia memiliki berbagai kesulitan untuk mengetahui tentang Islam itu sendiri, terutama informasi mengenai fiqih seperti pertanyaan mendasar tentang pernikahan dan sholat," ujarnya.
Saat ditanya mengenai kemungkinan kalangan muslim muda di Australia tertarik pada paham-paham Islam radikal karena arus informasi mengalir deras ke Australia di era globalisasi, Gould berkata bahwa sedikit sekali generasi muda muslim Australia yang tertarik paham radikal. "Pertanyaan mendasar itu justru tentang fiqih seperti tentang pernikahan, sholat atau perceraian," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa saat ini organisasi muslim di Australia tengah mengupayakan cara untuk mencari jalan menerjemahkan budaya dan tata cara Islam ke kalangan generasi muda. "Saya dengar dahulu di Indonesia Sunan Kalijaga mentransfer Islam melalui wayang dengan musik dan lain-lain dan itu berhasil," katanya.
 
Tetapi, kata dia, komunitas muslim di Australia terutama yang masih membawa ciri-ciri daerah asalnya seringkali memiliki pandangan yang sedikit berbeda dengan menyebut musik sebagai haram. Sementara itu Marwa Khalaf seorang profesional muslim muda yang juga seorang staf pemerintah mengatakan bahwa setiap generasi muda di Australia selalu dihadapkan pada dua hal.

Pertama untuk terus memegang teguh tradisi ke-Islaman dalam keluarganya dan yang kedua adalah meninggalkannya sama sekali untuk membaur dengan budaya baru. "Tetapi, ada satu hal yang patut dicatat yaitu kini ada kecenderungan dimana generasi muslim muda di Australia membaur dan membentuk budaya baru yaitu Australia," katanya.

Saat ditanya mengenai tanggapan Pemerintah Australia terhadap warga muslim yang minoritas Brynna Rafferty-Brown yang seorang mualaf (orang yang msuk Islam-- red) mengatakan bahwa pemerintah memandang setiap warganya dalam kesetaraan. "Semua memberikan respon positif dan mendukung," katanya.

Rowan Gould, Brynna Rafferty-Brown, Maha Sukkar, Irfan Yusuf dan Marwa Khalaf adalah lima orang pemimpin muda muslim Australia yang berkunjung ke Indonesia, tepatnya ke Jakarta, Bandung dan Jogjakarta pada 15-29 Januari 2006.Kedatangan mereka berkaitan dengan Program Pertukaran Pemimpim Muslim Muda (MEP) yang telah dimulai sejak 2002 untuk membantu mengatasi kekeliruan pandangan tentang peran agama baik di Australia maupun Indonesia.(ant/Die)


Terkait